Stargazing pada Ball Python, Tanda Bahaya yang Menyiksa!

Penulis: distopia

stargazing pada ball python
Ball python terjangkit stargazing. (X/morphmarket)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bagi pecinta repil, ball python (Python regius) dikenal sebagai ular peliharaan yang kalem dan mudah dirawat. Namun, di balik tingkahnya yang tenang, ada satu gejala serius yang sering tidak disadari oleh pemilik pemula yaitu stargazing. Kali ini Teropong Media akan membahas tuntas tentang stargazing pada ball python.

Istilah “stargazing” merupakan perilaku ular yang secara tidak wajar terus-menerus menengadahkan kepalanya ke atas, seolah sedang menatap langit. Meskipun terdengar indah, perilaku ini adalah gejala gangguan neurologis yang serius dan bisa mengindikasikan kondisi fatal bila tidak segera ditangani.

Berikut ulasan lengkap stargazing pada ball python:

Apa Itu Stargazing?

Menurut Reptifiles.com, stargazing bukan penyakit tetapi satu gejala yang umum terjadi ketika sistem saraf pusat ular terganggu. Ular yang mengalami stargazing akan tampak kaku, kehilangan keseimbangan, dan kesulitan mengontrol posisi kepala atau tubuhnya. Dalam kasus parah, ular bahkan bisa mengalami kejang atau lumpuh sebagian.

Perilaku ini bukan bagian dari aktivitas alami ball python. Jika ular Anda tampak melengkungkan kepala ke atas secara terus-menerus atau mengalami kesulitan berorientasi, segera cari bantuan medis.

Penyebab Umum Stargazing

Beberapa penyebab utama stargazing pada ball python menurut sumber-sumber terpercaya seperti The Spruce Pets, AVMA, dan praktisi reptil di Indonesia, antara lain:

  1. Inclusion Body Disease (IBD)
    Ini adalah penyebab paling mengkhawatirkan. IBD adalah infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat pada ular, terutama pada keluarga boa dan python. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung, peralatan kandang, bahkan manusia sebagai vektor pasif.
  2. Paparan Racun atau Pestisida
    Ular yang terpapar bahan kimia berbahaya seperti pembersih kandang yang mengandung amonia atau pestisida bisa mengalami gangguan neurologis, termasuk stargazing. Ini sering terjadi karena ketidaktahuan pemilik dalam memilih produk perawatan kandang.
  3. Cedera Otak atau Trauma Fisik
    Benturan keras di kepala, misalnya saat ular jatuh dari permukaan tinggi, dapat menyebabkan pembengkakan otak dan kerusakan saraf.
  4. Kekurangan Nutrisi atau Ketidakseimbangan Elektrolit
    Makanan yang tidak bergizi atau terlalu sering diberi pakan hidup yang berisiko menimbulkan luka dalam, juga bisa memicu gangguan metabolik yang berujung pada masalah saraf.

Gejala Lain yang Menyertai

Selain kepala yang terus menengadah, berikut adalah gejala lain yang sering menyertai stargazing:

  • Kehilangan keseimbangan saat bergerak
  • Berputar-putar tak terkendali
  • Sulit makan atau menelan
  • Otot tubuh tampak kaku
  • Lumpuh sebagian (biasanya ekor)

“Kalau sudah muncul gejala seperti itu, ular biasanya sudah cukup parah,” kata drh. Endah Pratiwi, dokter hewan eksotik dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) “Jangan tunggu lebih lama. Penanganan dini sangat menentukan.”

Baca Juga:

Ritual Seba Baduy, Warga Suarakan Kebutuhan Obat Anti Bisa Ular

Warga Cianjur Tangkap Ular Sanca Hampir 3,5 Meter, Nyaris Masuk Rumah

Apakah Bisa Disembuhkan?

Tingkat kesembuhan tergantung pada penyebabnya. Jika stargazing disebabkan oleh IBD, maka kemungkinan sembuh sangat kecil karena penyakit ini bersifat progresif dan mematikan. Belum ada pengobatan yang terbukti efektif untuk menyembuhkan IBD.

Namun, jika penyebabnya adalah trauma atau paparan bahan kimia, masih ada harapan sembuh. Dokter hewan akan melakukan terapi suportif, pengobatan anti-inflamasi, serta mengoreksi kondisi kandang dan nutrisi.

Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati

Berikut tips untuk mencegah stargazing pada ball python:

  • Karantina ular baru minimal 3 bulan sebelum disatukan dengan hewan lain.
  • Bersihkan kandang dengan bahan aman, seperti sabun bayi tanpa pewangi atau pembersih khusus reptil.
  • Hindari pakan hidup jika tidak diawasi langsung. Tikus hidup bisa melukai ular.
  • Pantau suhu dan kelembapan kandang secara berkala. Suhu yang tidak stabil bisa menurunkan daya tahan tubuh ular.
  • Jangan sering mengganggu ular, terutama saat baru makan atau saat ganti kulit.

Kapan Harus ke Dokter Hewan?

Segera bawa ular ke dokter hewan spesialis eksotik jika Anda melihat:

  • Kepala ular sering menengadah tanpa sebab jelas
  • Kehilangan keseimbangan saat bergerak
  • Ular tampak “bingung” atau tidak responsif
  • Nafsu makan hilang lebih dari dua minggu

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Waktu Terbaik Beri Makan Ball Python
Waktu Terbaik Beri Makan Ball Python Setelah Ganti Kulit, Jangan Salah!
tanda ball python stres
Apa Tanda Ball Python Stres?
toyota vellfire
Toyota Vellfire Cuma Rp7 Juta di Jepang, Jadi Dambaan Netizen Indo!
akun instagram muslim
Perang India-Pakistan Memanas, Akun Instagram Muslim Diblokir
Polytron G3
Mau Beli Polytron G3 atau G3+? Catat Perbedaan 2 Mobil Ini!
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Arsenal Leg 2 Semifinal Liga Champions Selain Yalla Shoot

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Teropong Media dan INABA Sepakati Kerja Sama Melalui Penandatanganan MoU

4

Order Management System dari TransTRACK Jadi Solusi Cerdas Meningkatkan Kinerja Bisnis

5

Universitas INABA Sambut Meriah Roadshow Suar Mahasiswa Awards 2025
Headline
Manchester United
Link Live Streaming Manchester United vs Athletic Bilbao Leg 2 Semifinal Liga Europa Selain Yalla Shoot
PT ABS
Komitmen Jaga Kelestarian Lingkungan, PT ABS Restorasi Pantai Sesuai Arahan Pemerintah
Dukungan Mengalir, SMANSA Bandung Hadapi Proses Hukum, Para Alumni Siap Dampingi
Dukungan Mengalir, SMANSA Bandung Hadapi Proses Hukum, Para Alumni Siap Dampingi
Ratusan Napi Mengamuk, Lapas Narkotika Muara Beliti Rusuh, UAS Tertahan 30 Menit di Dalam
Ratusan Napi Mengamuk, Lapas Narkotika Muara Beliti Rusuh, UAS Tertahan 30 Menit di Dalam

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.