Staf Karen’s Dinner Dianiaya Oknum Dokter di Bali

Penulis: Anisa

Staf Karen's Dinner
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG.TM.ID Heboh kabar di media sosial dokter berinisial TK melakukan penganiayaan kepada staf Karen’s Dinner di Bali. Penganiayaan ini berawal dari TK yang merasa tersinggung  karena tidak di panggil dokter oleh staf Karen’s Dinner.

Saat itu TK menghampiri salah satu staf Karen’s Dinner yang bernama Sahrul kemudian langsung memukulnya. Pria tersebut menarik baju Sahrul sambil menunjuk-nunjuk. Lalu, para staf lain yaitu Tiara mencoba menjelaskan aturan yang ada di restoran tersebut. Tapi yang TK malah semakin emosi dan menjambak serta menampar Tiara.

“Beliau (TK) merasa tersinggung karena di panggil nama saja (tidak di panggil dokter),” kata Manajemen staf Karen’s Dinner yaitu Pricillia Kathrine pada Rabu (17/5/2023).

Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Mohammad Amir menyebut, bahwa laporan penganiayaan staf Karen’s Dinner tersebut sudah di terima beberapa jam setelah kejadian berlangsung.

“Kami sudah koordinasi dengan rumah sakit,” kata dia, melansir Detik.

Ikatan Dokter Indonesia Buka Suara

Ketua Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota (BHP2A) IDI,  Beni Satria, memastikan tidak ada aturan tertentu untuk pemanggilan dokter. Termasuk kewajiban tetap untuk menyebut nama profesi pada segala situasi dan saat tidak menangani pasien.

Pemanggilan profesi dokter tidak wajib untuk tenaga kesehatan saat berada di tempat umum.

“Dokter adalah sebuah profesi, sama seperti profesi advokat atau pengacara, hakim, jaksa. Pemanggilan dokter hanya di gunakan dalam pelayanan kesehatan dan tidak di tempat-tempat umum,” kata Beni.

Meskipun tidak ada dalam peraturan, biasanya masyarakat atau seorang yang mengenali profesi tenaga medis, mungkin terbiasa atau tetap memanggil dengan sebutan dokter. Tapi hal ini tidak menjadi kewajiban. Sama seperti profesi lain, di luar pertemuan, sesama dokter pasti memanggil rekannya dengan panggilan yang lain.

“Secara ketentuan organisasi IDI pemanggilan dokter umum dan di gunakan saat pendidikan, pertemuan ilmiah dan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS, Puskesmas, Klinik, lab, dan lain-lain,” kata dia.

“Bahkan beberapa memanggil dengan kesejawatan, bapak, ibu, abang, kakak,” pungkasnya.

BACA JUGA: Anak Jadi Tersangka Penganiayaan, AKBP Achiruddin Dicopot dari Jabatan

(Kaje/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Yamaha Fazzio
Pembaruan Yamaha Fazzio Memikat di Jakarta Fair, Ada Promo Khusus!
Anak aniaya ibu di Bekasi - Instagram medantalkviral
Pria di Bekasi Aniaya Ibu Kandung Sendiri, Motifnya Sepele
pupuk subsidi kuningan
Cara Mudah Dapatkan Pupuk Subsidi di Kabupaten Kuningan
Tikus Got - Virus Hanta - IPB University
3 Spesies Tikus Pembawa Virus Hanta: Kasus Hantavirus Ditemukan di KBB
Suzuki Fronx
Laris Manis Suzuki Fronx di Indonesia, Cuma 3 Minggu Sudah Terjual Segini!
Berita Lainnya

1

Laba Bersih Naik 129 Persen, Arkadia Digital Media Genjot Beragam Sumber Revenue Baru

2

Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?

3

Mengenal Lebih Dekat Kecanggihan Persenjataan Iran dan Israel dalam Duel Udara

4

Raih Juara Umum MTQH ke-39 Jawa Barat, Kang DS Ini Anugerah Besar Bagi Kabupaten Bandung

5

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU
Headline
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Pachuca Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
amerika serang iran
Iran Bantah AS Hancurkan Bunker Nuklir: Tak Ada Ledakan
PT Digi
Laba Bersih Naik 129 Persen, Arkadia Digital Media Genjot Beragam Sumber Revenue Baru
retreat kepala daerah gelombang 2
Siap-siap Macet, Ada Retreat Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Hari Ini

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.