PADANG,TM.ID : Manajer Semen Padang Football Club (SPFC) Win Bernadino mengatakan kelanjutan kompetisi Liga 2 masih menggantung dan belum ada keputusan bulat yang didapatkan dalam rapat pemilik klub Liga 2 bersama PT LIB di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Belum ada hasil konkrit seperti yang kita inginkan. PT LIB memaparkan kepada pemilik klub (liga 2-red) opsi-opsi yang dilakukan jika kompetisi ini berlanjut baik menggunakan sistem home and away atau sistem bubble namun terkendala adanya bulan puasa dan Lebaran,” kata dia di Padang, Kamis (26/1/2023).
Ia mengatakan adanya bulan puasa membuat kompetisi liga 2 tidak memungkinkan digelar karena kondisi stadion sejumlah klub yang tidak memiliki lampu sehingga tidak dapat menggelar pertandingan malam hari.
“PT LIB memberikan opsi Liga 2 berjalan pada 24 Februari dan main hingga masuk bulan Ramadhan lalu libur dan kembali mulai setelah Idul Fitri 2023. Kompetisi harus selesai sebelum Juli 2023 sesuai dengan arahan AFC bahwa kompetisi harus dimulai di pertengahan tahun,” kata dia.
Ia mengatakan melihat jadwal ini tentu jadwal pertandingan liga 2 sangat dekat satu dengan lainnya bahkan pertandingan digelar sekali dua hari.
“Ini tentu harus ada kajian khusus agar kompetisi berjalan dengan baik sehingga menghasilkan kompetisi yang bermutu dengan kualitas tinggi,” kata dia.
BACA JUGA: 15 Klub Setuju Liga 2 Dilanjutkan, Putusan PSSI Gugur
Sementara itu, usulan dari klub-klub liga 2 yang ingin kompetisi ini dihentikan lalu dimulai kompetisi baru pada Juli 2023 sehingga klub memiliki waktu panjang untuk mempersiapkan fasilitas stadion sesuai standar yang diinginkan, persiapkan tim dengan baik dan lainnya.
“Daripada kondisi seperti saat ini tanpa ada kejelasan mereka mengatakan kompetisi lama diputihkan dan dimulai kembali pada bulan Juli 2023. Ada waktu berbenah tiga hingga empat bulan lagi mempersiapkan segala sesuatu menjadi lebih baik,” kata dia.
Ia menegaskan Semen Padang FC tentu menginginkan kompetisi Liga 2 tetap berjalan namun jangan dipaksakan dengan jadwal padat atau diliburkan dalam waktu lama.
“Kita minta ada kajian khusus jika memang kompetisi ini harus berjalan dan jika dihentikan tentu harus ada kompensasi yang harus diberikan operator liga dan federasi kepada klub,” kata dia.
(Budis)