Spesifikasi Pesawat Super Hercules Terbaru dari Kemenhan, Terbaik di Kelasnya

pesawat hercules baru
(Dok.Lockheed Martin)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Pertahanan RI mendatangkan armada baru, yaitu pesawat angkut militer produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat, C-130J-30 Super Hercules, telah tiba di Apron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis (16/5/2024).

Pesawat tersebut adalah pesawat kelima dari pesanan kementerian itu untuk memperkuat TNI AU. Empat pesawat sebelumnya telah datang pada bulan Maret, yakni pada Juni, Agustus 2023, dan Januari 2024 untuk memperkuat Skadron Udara 31 Wing I Lanud Halim Perdanakusuma.

Spesifikasi Pesawat C-130J-30 Super Hercules

pesawat hercules baru
(Dok.Lockheed Martin)

Melansir laman resmi Lockheed Martin, armada terbaru milik TNI ini memiliki dimensi yang lebih panjang dan ruang kargo lebih luas di antara pesawat sejenis lainnya.

Pesawat ini memiliki panjang 34,9 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter. Dengan dimensi lebih besar ini, Super Hercules mampu membawa beban maksimal hingga hampir 20.000 kg.

BACA JUGA: Jokowi Saksikan Penyerahan Pesawat Hercules untuk TNI AU

Pesawat ini memiliki daya angkut kuat, bisa memuat 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, serta 92 pasukan terjun payung. Fitur Super Hercules juga meliputi peningkatan perlindungan bahan bakar serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.

Jika pada model E dan H menggunakan mesin turboprop Allison T56, maka pada Hercules seri J ini ditenagai oleh empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D3 yang mampu menyemburkan 4.700 tenaga kuda.

Akselerasi maksimalnya mencapai 660 km/jam (mach 0,58) di ketinggian 6.706 meter. Pesawat ini bisa menempuh jarak sejauh 4.425 km, menjadikannya salah satu pesawat angkut militer dengan jangkauan terjauh di kelasnya.

Tidak hanya peningkatan di area kargo dan mesin, C-130J-30 Super Hercules juga dilengkapi dengan teknologi avionik yang lebih modern.

Flight station pada pesawat ini menggunakan sistem avionik digital terintegrasi penuh, termasuk tampilan layar head-up dan navigasi canggih.

Sistem ini memungkinkan pilot untuk mengoperasikan pesawat dengan lebih efisien dan aman, terutama dalam misi-misi yang membutuhkan presisi tinggi.

TNI AU melalui Kementerian Pertahanan RI telah memesan sebanyak lima unit C-130J-30 Super Hercules dari Lockheed Martin.

Pesawat kelima yang baru tiba ini akan memperkuat Skadron Udara 31 Wing I Lanud Halim Perdanakusuma. Sebelumnya, empat pesawat lainnya telah tiba pada bulan Maret, Juni, Agustus 2023, dan Januari 2024, menunjukkan komitmen Kementerian Pertahanan RI dalam meningkatkan kemampuan angkut udara TNI AU.

TNI AU dikenal sebagai salah satu pelanggan setia pesawat Hercules. Saat ini, TNI AU mengoperasikan sekitar 30 unit pesawat Hercules, yang digunakan untuk berbagai kegunaan, termasuk transportasi logistik, evakuasi medis, serta misi-misi kemanusiaan.

C-130J-30 Super Hercules menawarkan fleksibilitas tinggi dengan kemampuan multi-misi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional TNI AU.

Pesawat ini dapat digunakan untuk misi angkut pasukan, evakuasi medis, misi kemanusiaan, serta pengangkutan logistik berat.

Kemampuan Daya Angkut

Kapasitas kargo yang besar memungkinkan pesawat ini mengangkut peralatan militer, kendaraan, dan barang-barang logistik lainnya dalam jumlah besar.

Dengan teknologi mesin yang lebih modern dan efisien, C-130J-30 Super Hercules menawarkan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan model sebelumnya.

Mesin Rolls-Royce AE 2100D3 tidak hanya memberikan tenaga yang lebih besar, tetapi juga efisiensi bahan bakar yang lebih baik, sehingga mengurangi biaya operasional jangka panjang bagi TNI AU.

Fitur perlindungan bahan bakar yang ditingkatkan serta sistem avionik canggih memberikan keamanan tambahan bagi pesawat dan awaknya.

Sistem penanganan kargo yang ditingkatkan juga memastikan bahwa muatan dapat diangkut dengan aman dan efisien, mengurangi risiko kerusakan selama penerbangan.

C-130J-30 Super Hercules dirancang untuk dapat beroperasi di berbagai kondisi medan dan cuaca. Kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat di landasan pacu yang pendek dan tidak beraspal menjadikannya ideal untuk operasi di wilayah terpencil dan kondisi darurat. Hal ini sangat penting bagi TNI AU yang sering menjalankan misi di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Titiek Soeharto - bantuan kelompok tani jpg
Kabar Baik Nih, Titiek Soeharto Dorong Bantuan Kelompok Tani Dipercepat
Penyebab mata merah
7 Penyebab Mata Merah dan Cara Mengatasinya
Kelas berbasis kontainer
UNSIKA Luncurkan Kelas Berbasis Kontainer
Sekolah di Surabaya Jalankan Uji Coba Program Tidur Siang untuk Siswa
Sekolah di Surabaya Jalankan Uji Coba Program Tidur Siang untuk Siswa
Perguruan tinggi terbaik
ITS Tempati Posisi Perguruan Tinggi Terbaik di Bidang Logistik dan Manajemen
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

4

Kinerja APBN di Jawa Barat 2024 Surplus Rp28,79 Triliun, Penerimaan Pajak Capai Rp119,65 Triliun

5

Link Live Streaming PSG vs Manchester City Liga Champions Selain Yalla Shoot
Headline
Menteri ATR BPN Nusron Wahid, sertipikat SHM HGB Pagar Laut dicabut
Cacat Hukum, Nusron Cabut Sertipikat HGB dan SHM Pagar Laut Tangerang!
Mahkamah Konstitusi - MK - Pelantikan kepala daerah terpilih
Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Bersengketa Pilkada Ditunda, Tunggu Putusan MK!
Dede Yusuf - Pagar Laut - Kementerian ATR
Siapa Paling Berdosa di Kasus Pemagaran Laut? Dede Yusuf Tunjuk Hidung Kementerian ATR
Kecelakaan di Tol Cipularang KM 80 Arah Bandung 
Kecelakaan di Tol Cipularang KM 80 Arah Bandung Mobil Terjepit Truk dan Pembatas Jalan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.