BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Truk pengangkut galon menjadi pemicu kecelakaan hebat di gebang tol (GT) Ciawi, Selasa (04/02/2025) malam.
Sopr berinisial BW itu. seseorang yang aktif di media sosial, Tiktok. Bahkan, ia juga aktif membagikan momen aktivitasnya sebagai sopir.
Dalam unggahan aktivitasnya di media sosial, BW juga kerap mengunggah videonya yang sedang menyetir truk. Perlu diingat, mengemudi sembari memegang ponsel, menjadi tindakan yang berbahaya.
Menurut keterangan kepolisian, kecelakaan yang terjadi di Tol Ciawi itu melibatkan delapan orang tewas dan 11 orang luka-luka. Sang sopir yang menjadi pemicu kecelakaan Tol Ciawi itu, disebut tidak bisa mengendalikan kendaraan pengangkut air mineral itu.
“Pada saat mendekati Gerbang Tol, itu si pengemudi itu kurang bisa mengendalikan kendarannya. Karena sempat agak belok kanan-kiri,” ungkap Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso melansir Tribata News, Kamis (06/02).
Saat ini, BW sedang menjalani perawatan medis karena mengalami luka-luka. Setelah itu, ia harus menjalankan penyelidikan polisi, tidak terkecuali melakukan tes urine.
BACA JUGA: Kecelakaan Tol Ciawi, Ini 8 Penyebab Rem Blong Truk
“Ketika nanti penanganan medis sudah tidak diperlukan, tentu nanti pak Kapolresta Bogor Kota akan langsung melakukan upaya-upaya termasuk pemeriksaan urine,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast.
Risiko Main HP saat Menyetir
Sebab, perilaku itu bisa berakibat pada hal:
1. Risiko Kecelakaan Tinggi
Bermain HP saat berkendara tidak hanya mengancam keselamatan pengemudi, tetapi juga membahayakan orang lain yang ada di jalan raya.
Aktivitas ini menjadi penyebab utama kecelakaan yang sering terjadi, bahkan risikonya lebih besar dibandingkan dengan mengemudi dalam kondisi terpengaruh alkohol atau narkoba.
Saat pengemudi bermain HP, fokusnya terhadap jalan sangat terganggu. Hal ini hampir serupa dengan mengemudi dengan mata tertutup. Meskipun pengemudi yang sedang mabuk bisa saja lebih lambat merespons, mereka tetap bisa memperhatikan jalanan.
Meskipun begitu, keduanya tetap merupakan tindakan berbahaya yang harus dihindari untuk menjaga keselamatan di jalan raya.
3. Konsentrasi Jadi Terganggu
Menanggapi pesan, menelepon, atau sekadar membuka aplikasi saat berkendara bisa merusak konsentrasi pengemudi. Bermain HP mengharuskan pengemudi untuk membagi perhatian, yang membuat mereka lebih fokus pada layar daripada situasi di sekitar.
Ditambah lagi, mengendarai kendaraan dengan satu tangan akan mengurangi kontrol pengemudi terhadap kendaraannya. Dalam keadaan darurat, keterlambatan dalam merespons bisa berujung pada kecelakaan yang fatal.
4. Ancaman Hukuman Pidana
Menurut Pasal 106 Ayat 1 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), mengemudi dengan kurang konsentrasi adalah pelanggaran hukum. Menggunakan HP saat berkendara bisa berujung pada hukuman pidana yang serius.
Mengabaikan aturan ini berarti tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga bisa berhadapan dengan konsekuensi hukum yang dapat merugikan. Oleh karena itu, sudah saatnya untuk menghentikan kebiasaan berbahaya ini.
5. Contoh yang Buruk
Melakukan tindakan bermain HP saat berkendara juga memberikan contoh yang buruk kepada orang lain, terutama anak-anak atau remaja. Mereka cenderung meniru apa yang dilihat dan bisa saja menganggap perilaku tersebut wajar.
Dalam hal ini, agar menjauhkan risiko dari kecelakaan yang bisa berdampak pada diri anda dan orang lain, selalu waspda dalam menyetir.
(Saepul/Aak)