BENGKULU, TM.ID: Presiden Jokowi melontarkan janjinya akan memberi kendaraan listrik ke SMKN 2 Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Pemberian kendaraan listrik ini demi menunjang pembelajaran di sekolah tersebut.
Janji Presiden tersebut terucap ketika melakukan kunjungan kerja ke SMKN 2 Bengkulu Tengah yang kekuarangan fasilitas pembelajaran berupa kendaraan untuk praktik.
“Melihat kegiatan belajar mengajar di SMKN 2 ini, dan yang saya lihat kendaraan untuk praktik masih sangat kurang sekali,” kata Presiden di Bengkulu, seperti dilansir Antara, Kamis (20/7/2023).
BACA JUGA: Lebih Minat Ngejar Skill? Ini Daftar SMK Terbaik di Bandung
SMKN 2 Bengkulu Tengah kekuarangan fasilitas pendukung
Bukan hanya kendaraan untuk praktik, peralatan teknik untuk fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar pun sama kurangnya. Kekuranagn fasilitas itu disaksikan sendiri oleh Presiden saat melihat peralatan bengkel di laboratorium otomotif SMKN tersebut.
Jenis kendaraan yang akan diberikan cukup mengejutkan, yakni terdiri dari mobil dan motor. Janji pemberian kendaran listrik itu disampaikan Presiden di depan Gubernur dan Bupati.
“Nanti saya kirim kendaraan baru, juga kendaraan listrik saya kirim, mobil dan motor. Saya kirim yang baru, biar yang dipelajari di sekolah itu sesuai dengan (yang ada) lapangan, yang terbaru. Termasuk kendaraan listrik nanti saya kirim satu-satu,” tegas Jokowi.
Sementara itu Kepala SMKN 2 Kabupaten Bengkulu Tengah Edi Rusman Jaya menyamapaikan rasa bahagianya atas kunjungan Presiden beserta Ibu Negara itu.
“Mungkin ini bisa jadi kesempatan sekali seumur hidup, sungguh bahagianya kami,” ungkap Edi.
BACA JUGA: Indonesia Ajak Jepang Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Kunjungan Presiden di Provinsi Bengkulu dilakukan selama tiga hari mulai dari Rabu (19/7) sampai Jumat (21/7). Presiden juga mengunjungi Festival Tabut 2023 kemudian meninjau SMKN 2 Bengkulu Tengah. Presiden juga mengunjungi Puskesmas Desa Srikuncoro di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Dalam kunjungan kerja tersebut Presiden didampingi oleh Ibu Negara Iriana serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
(Aak)