Siasati Lonjakan Harga Beras, Pemkab Cilacap Gelar Pangan Murah

Harga Beras di Jabar
Ilustrasi (iStock)

Bagikan

CILACAP,TM.ID: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, melalui Dinas Ketahanan Pangan, menggelar gerakan pangan murah (GPM) untuk mengendalikan peningkatan harga beras di pasaran, yang kini mencapai Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram.

“Kami mengoptimalkan gerakan pangan murah dengan menggandeng Perum Bulog Cabang Banyumas untuk menjual beras yang lebih murah dari harga pasaran,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap Sigit Widayanto melansir Antara, Minggu (25/01/2/2024).

Sigit menambahkan, GPM dilakukan dengan menyediakan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang harga eceran tertingginya sebesar Rp10.900 per kilogram untuk dijual dengan harga Rp10.200 per kilogram.

BACA JUGA: DPR Curigai Ada Kartel Penyebab Harga Beras Naik Ugal-ugalan

Selain untuk mengendalikan lonjakan, adanya GPM untuk menekan inflasi di Cilacap, Jawa Tengah.

“Rencananya, kami akan menggelar gerakan pangan murah hingga empat pekan ke depan dengan menggandeng empat gudang Perum Bulog Cabang Banyumas yang ada di Cilacap, yakni Gumilir, Lomanis, Maos, dan Majenang, mengingat animo masyarakat untuk membeli beras SPHP ini cukup tinggi,” kata Sigit.

Ia tak menampik, bahwa harga beras di Cilacap saat sekarang tergolong tinggi meskipun produksi padi di kabupaten yang menjadi salah satu lumbung beras Jawa Tengah itu surplus sekitar 300.000 ton pada 2023.

Namun, kata dia, secara neraca pangan, stok beras di Kabupaten Cilacap mencukupi kebutuhan hingga 2,5 bulan ke depan dan masih surplus 43.443 ton.

Menurut Sigit, lonjakan harga beras salah satu yang menjadi faktornya masa panen sebagian besar area persawahan di Kabupaten Cilacap sebagai dampak kekeringan yang dibarengi dengan fenomena El Nino.

“Kalaupun kemarin ada yang panen, itu hanya beberapa daerah, dan tidak merata. Panen raya diperkirakan akan berlangsung pada bulan April,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan, upaya pengendalian harga beras di pasaran dilakukan melalui penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah untuk 196.685 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Cilacap.

“Penyaluran bantuan pangan ini telah dilaksanakan sejak bulan Januari dan akan berlangsung hingga Maret, masing-masing KPM menerima 10 kilogram per bulan. Mudah-mudahan dapat ditambah untuk tiga bulan berikutnya, yakni April, Mei, dan Juni,” katanya.

Dengan demikian, Sigit mengimbau masyarakat untuk mengurangi perilaku konsumsi boros makanan, sebagai salah satu upaya mendukung ketahanan pangan. Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kesenian Gembyung Subang - YouTube Kebudayaan Subang
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Tasikmalaya Sandal Tarumpah
Keren! Tasikmalaya Punya Sandal Tarumpah
Fakta unik domba
Domba Hewan Mudah Ditipu, Gini Kata Dosen IPB!
Agnez Mo
Agnez Mo Trending di Media Sosial, Netizen Rindu Lagu Ballad Karya Sang Diva
Film Netflix
5 Rekomendasi Film Netflix, Kamu Pasti Penasaran!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
Peluncuran Bank Emas Prabowo
Peluncuran Bank Emas, Prabowo: Pertama dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Anto Boyratan
Ukir Sejarah! Anto Boyratan Jadi Atlet Indonesia Pertama di Liga Basket Australia
BPBD Kabupaten Bandung, banjir
BPBD Kabupaten Bandung: Tanggul Jebol Sungai Cikapundung Kolot Genangi Ribuan Rumah Warga
Sampah Penuhi Sungai Citarum Kiriman dari Kota dan Kabupaten Bandung
BBWS Sebut Sampah Penuhi Citarum Kiriman Kota dan Kabupaten Bandung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.