BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — All Eyes on Papua ramai menggema di medsos, ada suku awyu yang gelar kampanye, siapakah suku Awyu? Suku Awyu adalah kelompok etnis yang menghuni daerah aliran Sungai Digul di pesisir Papua Selatan, Indonesia. Wilayah ini termasuk dalam Kabupaten Mappi dan juga dihuni oleh orang Yahraim (Yaghai) serta orang Muyu di bagian barat.
Populasi suku Awyu mencapai sekitar 27.300 jiwa. Mereka tinggal di daerah yang kaya akan sumber daya alam, namun saat ini terancam oleh pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Tradisi
Suku Awyu memiliki budaya dan tradisi yang beragam, yang memperkaya warisan etnis Papua. Mereka hidup selaras dengan alam dan memiliki sistem kepercayaan yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan sekitar mereka.
Kepercayaan tradisional suku Awyu berpusat pada penghormatan terhadap roh leluhur dan kekuatan alam. Mereka sering melakukan berbagai upacara dan ritual untuk menghormati nenek moyang dan menjaga keseimbangan dengan alam.
Ancaman terhadap Hutan Awyu
Hutan adat suku Awyu telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia melalui Proyek Tanah Merah. Pembukaan lahan ini mengancam keberadaan hutan adat yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Awyu.
Kerusakan hutan Papua berdampak tidak hanya pada masyarakat setempat, tetapi juga pada lingkungan global. Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan peningkatan emisi karbon.
Gerakan All Eyes on Papua
Tagar All Eyes on Papua menjadi trending di platform X, dengan pembahasan mencapai lebih dari 20 ribu kali. Gerakan All Eyes on Papua menyoroti upaya mengembalikan dan menyelamatkan hutan dari pembukaan lahan perkebunan sawit.
Pecinta lingkungan dari suku Awyu melakukan aksi damai di Gedung Mahkamah Agung Jakarta Pusat pada Senin (27/5/2024). Aksi ini bertujuan untuk mempertahankan hutan adat seluas 36.994 hektare, yang setara dengan setengah wilayah DKI Jakarta.
BACA JUGA: Israel Ikutan Bikin Tagar Saingi All Eyes on Rafah
Kampanye All eyes on Papua merupakan protes terhadap penguasaan hak masyarakat adat Papua oleh perusahaan besar yang mengalihfungsikan hutan adat menjadi perkebunan kelapa sawit. Melalui kampanye ini, masyarakat berharap perhatian dunia tertuju pada perjuangan mereka.
Bagi masyarakat di dua desa adat tersebut, hutan adalah sumber kehidupan. Hampir semua kebutuhan hidup mereka, mulai dari makanan, obat-obatan, hingga bahan bangunan, berasal dari hutan.
(Kaje/Budis)