Setelah Satu Dekade, Warga Kashmir India Gelar Pemilu Pertama

Setelah Satu Dekade, Warga Kashmir India Gelar Pemilu Pertama
Narendra Modi, Perdana Menteri India. (X Narendra Modi)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Warga Kashmir yang dikuasai India bersiap untuk pemilihan daerah pertama dalam satu dekade. Pemilu ini akan memberi mereka kesempatan memiliki pemerintahan lokal sendiri, atau majelis lokal, setelah lama di bawah kendali New Delhi.

Kashmir, yang mayoritas penduduknya Muslim, terbagi antara India dan Pakistan, dan keduanya mengklaim wilayah tersebut secara keseluruhan. Pada 2019, pemerintah India mencabut status khusus Kashmir dan menurunkan status wilayahnya menjadi wilayah yang dikuasai langsung pemerintah pusat.

Melansir dari Associated Press News melalui rri, India juga menghilangkan banyak hak dan otonomi yang sebelumnya dimiliki oleh Kashmir. Pemilu ini akan berlangsung dalam tiga tahap, mulai 18 September hingga 1 Oktober, dan penghitungan suara dijadwalkan pada 4 Oktober.

Pemilihan ini akan memungkinkan terbentuknya pemerintahan lokal yang dipimpin oleh seorang kepala menteri dan dewan menteri. Tetapi kekuasaan legislatif tetap berada di tangan pemerintah pusat India.

Majelis yang dipilih hanya akan memiliki wewenang terbatas, terutama dalam bidang pendidikan dan budaya. Banyak penduduk Kashmir merasa acuh tak acuh terhadap pemilu ini.

Sementara sebagian lainnya melihatnya kesempatan. Perihal ini, untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap partai yang berkuasa di India.

Kashmir telah tanpa pemerintahan lokal sejak 2018 ketika Partai Bharatiya Janata (BJP) dipimpin oleh Narendra Modi menghentikan dukungannya kepada Partai Rakyat Demokratik Kashmir. Hal inilah yang menyebabkan pembubaran pemerintahan koalisi di wilayah tersebut.

Sejak itu, perubahan hukum dan administratif telah diberlakukan tanpa masukan dari publik. Hal itu memicu kemarahan warga Kashmir yang merasa hak-hak sipil mereka telah dibatasi.

Sejak pemerintah Modi mengambil alih, wilayah tersebut telah kehilangan bendera. Kemudian, kode kriminal, konstitusi, dan hak-hak lainnya yang pernah diwarisi.

Beberapa perubahan ini telah dilakukan dengan tujuan mengintegrasikan Kashmir sepenuhnya ke dalam negara India dan menangani masalah separatisme. Namun, pemilu yang akan datang tidak akan memulihkan status semi-otonom Kashmir, yang telah dicabut pada 2019.

Selain itu, pemilu ini terjadi di tengah meningkatnya serangan pemberontak terhadap pasukan pemerintah di beberapa daerah yang mayoritas penduduknya Hindu. Meskipun pemilu ini dapat memberikan kekuasaan lokal yang terbatas, banyak warga Kashmir meragukan efektivitasnya dalam menghadapi tantangan dihadapi wilayah tersebut.

Terutama konflik berkepanjangan antara pemberontak Kashmir dan pasukan India. Sejak 1989, militan di Kashmir dikuasai India telah berjuang melawan kekuasaan New Delhi.

BACA JUGA: Terperosok Sinkhole Kuala Lumpur Malaysia, Turis India Belum Ditemukan

Sementara India menuduh Pakistan sebagai dalang di balik militansi tersebut. Dalam pemilu ini, partai oposisi utama India, Kongres, telah bersekutu dengan Konferensi Nasional, partai pro-India terbesar di Kashmir, untuk melawan BJP.

Sisi ain, partai-partai pro-India di Kashmir, seperti Konferensi Nasional dan Partai Demokratik Rakyat berjanji terus berjuang secara politik dan hukum. Hal itu demi mengembalikan status semi-otonom Kashmir.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
medical check up gratis 2025
Ini Daftar Penyakit yang Dilayani Medical Check Up Gratis
Sate Maranggi Khas Purwakarta, kuliner sunda
Telusuri 5 Rasa Autentik Kuliner Sunda: Kenikmatan Alami Ada di Sini
IMG-20250103-WA0032
2 Orang Disabilitas di Cililin Merengek Butuh Popok, Pemerintah Daerah Cuek
perbedaan sayur oranik dan non organik
Tips Mengetahui Perbedaan Sayur Organik dan Non Organik
IMG-20250106-WA0027
Menpora Klaim Makan Gratis Investasi Jangka Panjang Generasi Emas
Berita Lainnya

1

Berjalan Alot, Audiensi Universitas Bandung Belum Temukan Titik Terang

2

Program Makan Bergizi Gratis Digelar Hari Ini, 190 Titik Tersebar di 26 Provinsi

3

Ijazah Harus Dikembalikan, Ini Kata Ketua STIKOM Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Stikom Bandung Batalkan 233 Lulusannya pada Periode 2018-2023
Headline
Erick Thohir pecat STY, alasan STY dipecat
Ternyata Ini Alasan STY Dipecat, Erick Thohir Tak Persoalkan Nilai Kontrak!
Shin Tae-yong dipecat
PSSI Resmi Hentikan Kontrak dengan Shin Tae-yong!
3.500 Boks Makanan Dibagikan di Tujuh Sekolah Wilayah Kecamatan Cicendo
Program MBG, 3.500 Boks Makanan Dibagikan di Tujuh Sekolah Wilayah Kecamatan Cicendo Bandung
Audiensi Universitas Bandung Belum Temukan Titik Terang
Berjalan Alot, Audiensi Universitas Bandung Belum Temukan Titik Terang

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.