Sering Mual Saat Duduk di Kursi Belakang Mobil? Cek Penyebabnya!

Penulis: Anisa

mual saat duduk di kursi belakang mobil
(pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perjalanan jauh menggunakan mobil sering kali menjadi tantangan bagi sebagian orang. Salah satu masalah yang umum terjadi adalah mabuk perjalanan atau motion sickness.

Gejala yang paling sering muncul adalah mual, pusing, dan ingin muntah, terutama saat duduk di kursi belakang mobil. Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut penjelasan tentang mual saat duduk di kursi belakang mobil.

Penyebab Mual Saat Duduk di Kursi Belakang Mobil

1. Konflik Sensorik dalam Otak

Ketika seseorang duduk di kursi belakang mobil, otak menerima sinyal yang bertentangan dari berbagai sistem sensorik.

Mata melihat bahwa tubuh dalam kondisi diam di dalam mobil, tetapi telinga bagian dalam merasakan gerakan kendaraan. Perbedaan informasi ini membingungkan otak, yang kemudian memicu reaksi mual dan pusing.

2. Posisi Duduk yang Lebih Rentan terhadap Guncangan

Kursi belakang mobil lebih jauh dari pusat kendali kendaraan, yaitu roda depan dan kemudi. Akibatnya, setiap kali mobil berbelok, berakselerasi, atau mengerem mendadak, penumpang di kursi belakang akan merasakan efek momentum lebih besar daripada mereka yang duduk di kursi depan.

Hal ini menyebabkan tubuh lebih sulit menyesuaikan diri dengan gerakan kendaraan, yang akhirnya meningkatkan risiko mabuk perjalanan.

3. Sulit Melihat Jalanan secara Langsung

Ketika duduk di kursi depan, seseorang bisa langsung melihat jalan dan menyesuaikan persepsi gerakan dengan pergerakan mobil.

Namun, di kursi belakang, pandangan sering kali terhalang oleh kursi depan atau pilar mobil, sehingga kesulitan dalam menyesuaikan keseimbangan dan lebih mudah merasa pusing serta mual.

Faktor yang Memperburuk Mual di Kursi Belakang

Menurut penelitian dari Royal Automobile Club (RAC), terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mabuk perjalanan saat duduk di kursi belakang:

  • Membaca buku atau menggunakan ponsel selama perjalanan (61%)
  • Menggunakan tablet atau laptop (50%)
  • Jalanan berliku dan tidak rata (37%)
  • Kurangnya sirkulasi udara segar (32%)
  • Tidak melihat ke luar jendela (30%)

Kombinasi dari faktor-faktor di atas dapat semakin memperparah mual, terutama saat perjalanan jauh atau kondisi jalan yang berliku.

Cara Mengatasi Mual Saat Duduk di Kursi Belakang

Jika harus duduk di kursi belakang dalam waktu lama, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko mabuk perjalanan:

1. Pilih Posisi Duduk yang Stabil

Posisi duduk di tengah barisan belakang lebih stabil daripada duduk di atas roda mobil. Hal ini karena guncangan akibat pergerakan mobil lebih terasa di area roda.

2. Fokus pada Pandangan ke Luar Jendela

Melihat ke luar jendela, terutama ke garis horizon atau objek yang jauh, dapat membantu otak menyesuaikan persepsi gerakan dengan kenyataan yang terjadi.

3. Hindari Membaca atau Bermain Ponsel

Aktivitas seperti membaca buku, menonton film, atau menggunakan ponsel dapat membuat otak semakin bingung dalam menyesuaikan gerakan, sehingga mual akan lebih mudah terjadi.

4. Pastikan Sirkulasi Udara Cukup

Udara segar dapat membantu mengurangi rasa mual. Jika memungkinkan, buka jendela sedikit atau gunakan AC untuk memastikan sirkulasi udara tetap baik.

5. Konsumsi Makanan Ringan Sebelum Perjalanan

Perut yang terlalu kosong atau terlalu kenyang dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan. Sebaiknya makan makanan ringan sebelum perjalanan dan menghindari makanan berlemak atau berminyak.

BACA JUGA:

Cegah Nyeri Pinggang Saat Perjalanan Mudik, Ini 6 Tips Efektif

Mudik dengan Motor? Jangan Ketinggalan 8 Barang Ini!

6. Gunakan Minyak Aromaterapi atau Permen Jahe

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meredakan gejala mabuk perjalanan. Menghirup aroma minyak kayu putih atau minyak peppermint juga dapat membantu meredakan rasa mual.

7. Gunakan Obat Anti Mabuk Jika Diperlukan

Jika sering mengalami mabuk perjalanan, bisa mempertimbangkan menggunakan obat anti mabuk yang dijual di apotek. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Harga ChatGPT Plus
ChatGPT Bikin Malas Berpikir? Studi MIT Ungkap Fakta Mengejutkan
Surat Pemakzulan Gibran
Ketua MPR Ahmad Muzani Belum Terima Laporan Surat Pemakzulan Gibran
Revitalisasi Tambak Pantura - Dok KKP
Revitalisasi Tambak Pantura Sasar Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu
inggris beli jet F‑35A
Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?
KKN Mahasiswa IPB University di Cianjur
104 Mahasiswa KKN IPB University Bantu Pertanian Cianjur di 8 Kecamatan
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

3

Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana

4

Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!

5

Perkuat Kolaborasi, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci Gelar Gathering Bersama Agen PERISAI
Headline
jenderal Iran
Jenderal Iran Tampil di Publik Usai Dikabarkan Tewas Akibat Bom Israel
Ridwan Kamil Gugat Lisa Mariana
Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana
Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru
Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru
Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!
Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.