BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sepanjang tahun 2024, Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat sebanyak 1.321 kali gempa terjadi di Jawa Barat. Selain gempa, 10 juta lebih sambaran petir juga terjadi di Jawa Barat
Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu menerangkan, kejadian gempa di Jabar masuk ke dalam tiga jenis kategori berdasarkan kedalamannya yakni gempa dangkal 1.184 kejadian, gempa menengah 133 kejadian dan gempa dalam 4 kejadian.
“Sedangkan untuk magnitudo, gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 6.5 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.1,” kata Teguh, Rabu (1/1/2025).
Sedangkan berdasarkan letak hiposenternya, Teguh menyebut 806 kejadian gempa berpusat di laut dan tersebar di wilayah selatan Jawa.
Menurutnya, gempa tersebut disebabkan karena adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut dan juga subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
“Sedangkan 407 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan 108 gempa bumi lainnya terjadi juga di darat namun diakibatkan adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia,” ucapnya.
BACA JUGA: Prediksi BMKG: Salju Puncak Jayawijaya akan Habis 2026
Sementara untuk peristiwa sambaran petir, Teguh mengungkapkan ada 10.352.209 kejadian petir di Jabar sepanjang tahun 2024. Adapun aktivitas tertinggi ada di bulan November dengan total 3.268.683 sambaran dan terendah di Agustus sebanyak 36.787 sambaran.
“Berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh, untuk wilayah Provinsi Jawa Barat kejadian sambaran petir tertinggi selama tahun 2024 terjadi di Kabupaten Sumedang dengan total 2.223.239 kejadian,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)