Selain Ice Cold Jessica Wongso, Ini Film Dokumenter dengan Kisah Kontroversinya di Indonesia

film dokumenter ice cold
(Marketeers)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso sukses mencuri perhatian publik, menghidupkan kembali perbincangan mengenai kasus tragis kematian Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016. Di bawah arahan sutradara Rob Sixsmith, film ini tidak hanya menjadi sorotan, tetapi juga berhasil membentuk opini publik yang kuat.

Bahkan, dalam bayang-bayangnya, Jessica Wongso, yang kini menjadi terpidana atas kasus tersebut, berusaha mencari keringanan hukuman melalui Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA).

The Act of Killing

Film karya Joshua Oppenheimer ini mengangkat peristiwa genosida terhadap orang-orang yang terlibat dalam Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965. Dengan judul yang juga dikenal sebagai “Jagal,” film ini menghadirkan sudut pandang yang belum pernah terlihat sebelumnya. Menyajikan kisah mereka yang dihakimi atas peristiwa kontroversial tersebut.

The Look of Silence

Sebuah lagi karya Oppenheimer, “The Look of Silence,” memfokuskan pandangannya pada Rukun, seorang pria yang berusaha mencari keadilan atas kematian kakaknya dalam peristiwa pembantaian PKI. Dengan keyakinan bahwa kakaknya bukan seorang komunis, Rukun mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan tragis tersebut.

BACA JUGA: Profil Sutradara Film Dokumenter Kopi Sianida “Ice Cold”

Bali, Hope in Paradise

Film dokumenter ini menyoroti perjalanan Sri Kebon, seorang wanita keturunan Bali-Australia, yang melakukan perjalanan emosional untuk bertemu para janda dan anak korban bom Bali. Karya sutradara Jane Walters ini membuka mata kita pada kisah-kisah mengharukan dari keluarga yang berduka akibat kejadian tragis tersebut.

Film-film dokumenter ini tidak hanya sekadar catatan visual, tetapi juga cerminan mendalam tentang sejarah kontroversial Indonesia. Setiap adegan di “The Act of Killing” dan “The Look of Silence” membawa kita ke dalam psikologi individu yang terlibat. Selain itu juga menyoroti kompleksitas moral dan politik pada masa itu.

Dalam “Bali, Hope in Paradise,” kita menyaksikan perjalanan emosional Sri Kebon, yang menghubungkan kita dengan rasa kehilangan dan keberanian para korban. Setiap detail dalam film ini terpilih dengan cermat membawa pengalaman yang mendalam.

 

(Kaje/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Aplikasi CapCut
Cara Edit Video Menggunakan Aplikasi CapCut
Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Minimalkan Kebocoran Anggaran Negara
Rawan di Korupsi, Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Minimalkan Kebocoran Anggaran Negara
Harga pangan
Cek! Harga Pangan Kamis, Telur Ayam Rp32.380/kg, Bawang Merah Rp38.050/kg
Penetapan Tersangka Hasto
Soal Penetapan Tersangka Hasto, Jokowi Memilih Tersenyum 'Saya sudah Purnatugas, Pensiunan Biasa'
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.