Selain Ice Cold Jessica Wongso, Ini Film Dokumenter dengan Kisah Kontroversinya di Indonesia

Penulis: Anisa

film dokumenter ice cold
(Marketeers)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso sukses mencuri perhatian publik, menghidupkan kembali perbincangan mengenai kasus tragis kematian Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016. Di bawah arahan sutradara Rob Sixsmith, film ini tidak hanya menjadi sorotan, tetapi juga berhasil membentuk opini publik yang kuat.

Bahkan, dalam bayang-bayangnya, Jessica Wongso, yang kini menjadi terpidana atas kasus tersebut, berusaha mencari keringanan hukuman melalui Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA).

The Act of Killing

Film karya Joshua Oppenheimer ini mengangkat peristiwa genosida terhadap orang-orang yang terlibat dalam Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965. Dengan judul yang juga dikenal sebagai “Jagal,” film ini menghadirkan sudut pandang yang belum pernah terlihat sebelumnya. Menyajikan kisah mereka yang dihakimi atas peristiwa kontroversial tersebut.

The Look of Silence

Sebuah lagi karya Oppenheimer, “The Look of Silence,” memfokuskan pandangannya pada Rukun, seorang pria yang berusaha mencari keadilan atas kematian kakaknya dalam peristiwa pembantaian PKI. Dengan keyakinan bahwa kakaknya bukan seorang komunis, Rukun mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan tragis tersebut.

BACA JUGA: Profil Sutradara Film Dokumenter Kopi Sianida “Ice Cold”

Bali, Hope in Paradise

Film dokumenter ini menyoroti perjalanan Sri Kebon, seorang wanita keturunan Bali-Australia, yang melakukan perjalanan emosional untuk bertemu para janda dan anak korban bom Bali. Karya sutradara Jane Walters ini membuka mata kita pada kisah-kisah mengharukan dari keluarga yang berduka akibat kejadian tragis tersebut.

Film-film dokumenter ini tidak hanya sekadar catatan visual, tetapi juga cerminan mendalam tentang sejarah kontroversial Indonesia. Setiap adegan di “The Act of Killing” dan “The Look of Silence” membawa kita ke dalam psikologi individu yang terlibat. Selain itu juga menyoroti kompleksitas moral dan politik pada masa itu.

Dalam “Bali, Hope in Paradise,” kita menyaksikan perjalanan emosional Sri Kebon, yang menghubungkan kita dengan rasa kehilangan dan keberanian para korban. Setiap detail dalam film ini terpilih dengan cermat membawa pengalaman yang mendalam.

 

(Kaje/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Harga Minyak Dunia
Kabar Penutupan Selat Hormuz Buat Harga Minyak Dunia Naik, Tertinggi Sejak Januari
honda step wgn
Honda STEP WGN e:HEV Siap Pamer di GIIAS 2025, Nissan Serena Wajib Waspada!
Wuling Bingo s
Wuling Pamerkan Desain Bingo S, Harga Tak Kuras Kantong!
CHERY C5
Chery Siapkan C5 Gantikan Omoda 5, Apa Bedanya?
anak siksa ibu
Pengakuan Ibu Usai Disiksa Anak, Tak Dituruti Uang Rp 30 Ribu Berbuah Memar!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir

3

PLN Majalaya Kota Gelar Program Pemasaran Keliling di Kecamatan Paseh, Jangkau 51 Pelanggan Baru

4

Ruang Inovatif untuk Anak Muda Solo Raya: Forum Eigerian Pertama Resmi Diluncurkan Perdana!

5

Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Headline
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
marc_marquez-SvUt_large
Dominasi Ducati di Mugello, Marc Marquez Kian Tak Terbendung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.