Sejarah Lagu Genjer-Genjer, Dinyanyikan Ayu Laksmi di Kupu-Kupu Kertas

Penulis: Anisa

Kupu-Kupu Kertas
(Twitter @Alkhalifi498871 )
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Lagu Genjer-genjer kembali menjadi perbincangan publik setelah Ayu Laksmi nyanyikan di dalam film Kupu-Kupu Kertas. Film Kupu-Kupu Kertas menceritakan tentang kisah cinta terlarang antara pemuda NU dan perempuan simpatisan PKI.

Pada masa tersebut, cinta mereka berdua tidak akan pernah bisa bersatu karena perbedaan ideologi yang menyebabkan terjadinya pembantaian antar kelompok.

Saat Orde Baru, lagu “Genjer-Genjer”  menjadi lagu untuk mengiringi upacara pembantaian para jenderal di Lubang Buaya, Jakarta. Lirik aslinya berbunyi “nang kedhokan pating kelelar” berubah menjadi “genjer-genjer, esuk esuk pating keleler” banyak yang menyebutnya sebagai kode penculikan dan pembunuhan. Peristiwa tragis ini tergambar dalam film Pengkhianatan G 30 S/PKI karya Arifin C. Noer.

Asal Usul dan Makna Tumbuhan Genjer dalam Lagu

Genjer adalah tumbuhan yang tumbuh di rawa-rawa atau petakan sawah. Meskipun awalnya hanya menjadi makanan untuk itik, genjer kemudian menjadi makanan yang lezat bagi masyarakat Indonesia yang tidak mampu membeli daging. Syair lagu “Genjer-Genjer” memiliki arti sindiran atas masa pendudukan Jepang di Indonesia yang meningkatkan penderitaan rakyat.

BACA JUGA: Ayu Laksmi Nyanyikan Genjer-genjer di Film Kupu-Kupu Kertas

Popularitas Lagu “Genjer-Genjer”

Lagu “Genjer-Genjer” mulai terkenal sekitar akhir tahun 1962 dan mendapat notasi musik oleh M. Arief. Populernya lagu ini semakin meningkat melalui suara Bing Slamet dan Lilis Suryani. Arief sendiri adalah seorang petani yang mahir memainkan alat musik tradisional angklung, serta aktif dalam organisasi-organisasi seni dan politik.

Keterlibatan Arief dalam Tragedi 1965

Arief bergabung dengan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) dan Lekra, serta menjadi anggota DPRD pada tahun 1955. Namun, setelah peristiwa 1965 yang menandai tragedi pembantaian komunis di Indonesia, Arief dianggap terlibat dalam organisasi massa onderbouw PKI dan meninggal karena terbunuh.

Setelah peristiwa 1965, lagu “Genjer-Genjer” dilarang secara resmi, namun tetap masyarakat kenang. Setelah berakhirnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, larangan tersebut resmi berakhir dan lagu tersebut kembali muncul dalam film dan media internet.

 

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250626_235541_WhatsApp
Resmi Digelar, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat Berlangsung Meriah
Fetty Anggrainidini
Fetty Anggrainidini: Tata Kelola Anggaran Daerah Harus Transparan dan Berpihak pada Kepentingan Publik
Pajak Toko Online
Pemerintah Susun Aturan Baru, Toko Online di Shopee hingga Tokopedia akan Kena Pajak
Ketua RT melakukan pencabulan
Ngeri! Ketua RT di Tasikmalaya Cabuli Anak di Bawah Umur
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!

5

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.