Sejarah Lagu Genjer-Genjer, Dinyanyikan Ayu Laksmi di Kupu-Kupu Kertas

Kupu-Kupu Kertas
(Twitter @Alkhalifi498871 )

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Lagu Genjer-genjer kembali menjadi perbincangan publik setelah Ayu Laksmi nyanyikan di dalam film Kupu-Kupu Kertas. Film Kupu-Kupu Kertas menceritakan tentang kisah cinta terlarang antara pemuda NU dan perempuan simpatisan PKI.

Pada masa tersebut, cinta mereka berdua tidak akan pernah bisa bersatu karena perbedaan ideologi yang menyebabkan terjadinya pembantaian antar kelompok.

Saat Orde Baru, lagu “Genjer-Genjer”  menjadi lagu untuk mengiringi upacara pembantaian para jenderal di Lubang Buaya, Jakarta. Lirik aslinya berbunyi “nang kedhokan pating kelelar” berubah menjadi “genjer-genjer, esuk esuk pating keleler” banyak yang menyebutnya sebagai kode penculikan dan pembunuhan. Peristiwa tragis ini tergambar dalam film Pengkhianatan G 30 S/PKI karya Arifin C. Noer.

Asal Usul dan Makna Tumbuhan Genjer dalam Lagu

Genjer adalah tumbuhan yang tumbuh di rawa-rawa atau petakan sawah. Meskipun awalnya hanya menjadi makanan untuk itik, genjer kemudian menjadi makanan yang lezat bagi masyarakat Indonesia yang tidak mampu membeli daging. Syair lagu “Genjer-Genjer” memiliki arti sindiran atas masa pendudukan Jepang di Indonesia yang meningkatkan penderitaan rakyat.

BACA JUGA: Ayu Laksmi Nyanyikan Genjer-genjer di Film Kupu-Kupu Kertas

Popularitas Lagu “Genjer-Genjer”

Lagu “Genjer-Genjer” mulai terkenal sekitar akhir tahun 1962 dan mendapat notasi musik oleh M. Arief. Populernya lagu ini semakin meningkat melalui suara Bing Slamet dan Lilis Suryani. Arief sendiri adalah seorang petani yang mahir memainkan alat musik tradisional angklung, serta aktif dalam organisasi-organisasi seni dan politik.

Keterlibatan Arief dalam Tragedi 1965

Arief bergabung dengan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) dan Lekra, serta menjadi anggota DPRD pada tahun 1955. Namun, setelah peristiwa 1965 yang menandai tragedi pembantaian komunis di Indonesia, Arief dianggap terlibat dalam organisasi massa onderbouw PKI dan meninggal karena terbunuh.

Setelah peristiwa 1965, lagu “Genjer-Genjer” dilarang secara resmi, namun tetap masyarakat kenang. Setelah berakhirnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, larangan tersebut resmi berakhir dan lagu tersebut kembali muncul dalam film dan media internet.

 

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Shin Tae-yong Direktur
Shin Tae-yong Bantah Tawaran jadi Direktur Teknik PSSI
Salma Salsabil Menikah
Salma Salsabil & Dimansyah Laitupa Resmi Menikah, Ini Faktanya
Perayaan Mati Rasa-1
Apa Arti Metafora Kedalaman Laut Dalam Film Perayaan Mati Rasa?
Perayaan Mati Rasa
Iqbal Ramadhan Curhat Sulit Perankan Ian Antono di Perayaan Mati Rasa
doa malam isra miraj
Bacaan Doa Malam Isra Miraj Lengkap dengan Artinya

1

Kesulitan Akses SATUSEHAT Mobile, Cek Aplikasi Versi Terbaru!

2

Ingat! ASN Minta Pindah Sebelum 10 Tahun Akan Dianggap Mengundurkan Diri

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

P2MI: Penembakan WNI di Malaysia Tindakan Berlebihan
Headline
Agung Yansusan Tegaskan Stop Normalisasi Pakaian Seksi di Tempat Umum
Agung Yansusan Tegaskan Stop Normalisasi Pakaian Seksi di Tempat Umum
Barcelona Berhasil Tekuk Valenvia 7-1 di Camp Nou
Telak, Barcelona Berhasil Tekuk Valencia 7-1 di Camp Nou
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 27 Januari 2025
Proliga 2025 Pertamina Enduro Sapu Dua Kemenangan
Hasil Proliga 2025: Kandaskan Livin Mandiri, Pertamina Enduro Sapu Dua Kemenangan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.