Segini Besaran Anggaran Untuk Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cineam

Segini Besaran Anggaran Untuk Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cineam
Kondisi korban Pergerakan tanah di Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya (Istimewa)

Bagikan

TASIKMALAYA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemkab Tasikmalaya, berencana akan melakukan relokasi korban pergerakan tanah yang terjadi di kampung Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Relokasi itu, membutuhkan anggaran lebih kurang Rp 16 miliar.

Secara teknis, lokasi untuk relokasi korban pergerakkan tanah sudah disiapkan, sesuai dengan rekomendasi dari Badan Geologi PVMBG yakni di dusun Sukahurip.

Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPU-TRPP-LH, Kabupaten Tasikmalaya, Ade Rino, menyebutkan bahwa, ada dua tipe atau jenis rumah yang direkomendasikan dibangun untuk warga terdampak pergerakan tanah di lokasi relokasi.

Dua jenis rumah itu yakni rumah deret berbehan beton seperti perumahan, dan rumah panggung berbahan kayu. Namun, menurut kajian, rumah tipe panggung, memerlukan luas lahan yang luas dibandingkan dengan tipe rumah berderet seperti perumahan.

“Dalam kajian teknis dibahas juga untuk jenis rumah deret atau tembok itu kebutuhannya untuk 93 unit rumah. Sementara kalau dengan tipe rumah panggung atau kayu, walaupun 93 unit tetap memerlukan area lahan yang cukup luas,” ucap Ade Rino.

Dari segi kebutuhan anggaran tiap rumah, lanjut Ade Rino, kebutuhan anggaran pembangunan rumah jenis deret atau tembok itu per unit membutuhkan Rp 60 juta, sementara jika jenis panggung bisa lebih mahal karena membutuhkan area yang cukup luas per unitnya.

Baca Juga:

Lawak! Niat Gondol Kotak Amal, 2 Pencuri di Sirnagalih Tasikmalaya Tinggalkan Motor Yamaha Aerox

Jelang PSU Tasikmalaya, Tim Advokasi Bela Ulama Tunda Laporan AM

“Kebutuhan anggaran jika pembangunan rumah panggung itu belum fix berapa kebutuhan anggarannya, masih dihitung, seperti kebutuhan standar untuk kayu tipe dua,” ujar Ade Rino.

Selain kebutuhan anggaran untuk pembangunan rumah, sarana prasarana umumnya jalan, irigasi, air bersih, penerangan listrik, harus tercover satu kesatuan seperti perumahan.

Sementara itu, salah seorang korban pergerakan tanah, iyam (52) menuturkan, ia menunggu untuk direlokasi pemerintah. Adapun jenis rumah yang nantinya ia pakai, tidak menjadi persoalan. Namun yang jelas, ia menginginkan rumah aman dan kokoh.

“Ya mau rumah panggung atau seperti perum gimana pemerintah saja, yang penting aman,” ujar Iyam. (Doel/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mahasiswa-UHS
Peduli Terhadap Petani Disabilitas, Mahasiswa UHS Gelar “Suara untuk Kesetaraan”
Rektor-ISBI-Bandung-Retno-1
Kebijakan ISBI Bandung Usai Pelarangan Teater ‘Wawancara dengan Mulyono’
istockphoto-2163333737-612x612-1
Pelindo Fasilitasi Lomba Daur Ulang Sampah di SD Barunawati IV
demokrasi-digital
Demokrasi Digital, Sebuah Transformasi Politik di Era Teknologi dan Tantangannya
3
Dinilai Perpanjang Penderitaan Rakyat, BEM UI Kritiki Kebijakan Pemerintah
Berita Lainnya

1

Bandung Digital Academy: Smart City hingga AI dalam Jurnalistik

2

Liverpool Juarai Liga Inggris Musim 2024-2025

3

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
PEVS 2025
Harga Tiket dan Daftar Merek Mobil-Motor Ajang PEVS 2025, Mulai Besok!
Rieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpgRieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpg
Rieke Diah Pitaloka Bela Mbah Tupon, Lansia 68 Tahun Korban Sindikat Mafia Tanah
situs dampuawang indramayu
Situs Dampuawang Indramayu akan Diteliti Mendalam, Kemendikbud: Potensinya Sangat Besar!
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.