Saritem, Mitos Sari Iteung hingga Gelar Nyai di Era Kolonial

Saritem
(Tangkap Layar YouTube Masrur)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Nama Saritem tak hanya sekadar nama tempat di Bandung. Di baliknya tersimpan sejarah panjang yang erat kaitannya dengan masa kolonialisme dan budaya masyarakat pribumi di era itu.

Sebelum menjadi lokalisasi yang terkenal, nama Saritem konon berasal dari seorang perempuan cantik bernama Sari Iteung. Mitos ini menjadi bagian dari cerita rakyat Bandung yang berkembang di masyarakat.

Saritem sendiri sudah ada sejak tahun 1838, ketika kota Bandung baru berusia 28 tahun. Kawasan ini kemudian dikenal sebagai tempat hiburan dan menjadi simbol kehidupan malam di Bandung.

Gelar Nyai dan Pergundikan di Era Kolonial

Julukan “Nyai” yang melekat pada perempuan pribumi di era kolonial memiliki sejarah yang menarik. Dalam berbagai literatur, Saritem dikisahkan sebagai perempuan yang memikat seorang petinggi Belanda dan menjadi gundiknya.

Istilah “Nyai” sendiri berasal dari bahasa Bali, dan muncul seiring dengan fenomena perempuan Bali yang menjadi gundik orang Eropa. Hal ini terjadi ketika VOC menduduki Pulau Dewata pada abad ke-17.

“Gundik” merujuk pada istri tidak resmi yang tidak tercatat dalam aturan perkawinan. Istilah ini juga digunakan untuk perempuan pribumi yang menikah dengan meneer Belanda dan memiliki anak, namun status mereka tidak diakui secara resmi karena pernikahan antara pria Eropa dan perempuan pribumi dilarang.

Ketika Nyai berpisah dengan meneer Belanda, anak kandung mereka akan menjadi milik pihak laki-laki sesuai dengan aturan patriarki.

BACA JUGA : Kesenian Buhun yang Ada di Kampung Adat Cireundeu

Simbol Sejarah dan Budaya

Saritem menjadi simbol sejarah dan budaya di Bandung. Kawasan ini mencerminkan kehidupan masyarakat pribumi di era kolonial, khususnya peran perempuan dalam konteks sosial dan politik saat itu.

Meskipun Saritem kini telah ditutup, namanya tetap terukir dalam sejarah Bandung dan menjadi bagian dari cerita rakyat yang diwariskan dari generasi ke generasi.

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.