BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jungkook BTS telah diretas, dan sahamnya di perusahaan HYBE, dicuri setelah ia mendaftar militer.
Peretas tersebut membuka akun tidak sah atas nama Jungkook pada Januari tahun lalu, tepat setelah ia memulai pelatihan dasar wajib militernya pada bulan Januari 2024.
Total 33.500 lembar saham HYBE ditransfer ke akun yang tidak sah tanpa persetujuannya. Saat itu, nilai total saham yang dicuri adalah 8,4 miliar won (Rp 94 miliar).
Pelaku kemudian berusaha menjual 500 lembar saham (senilai sekitar 126 juta Won atau sekitar Rp 1,4 miliar) kepada pihak ketiga untuk mendapatkan keuntungan. Setelah itu, Jungkook mengajukan gugatan terhadap pihak ketiga yang telah membeli 500 saham tersebut.
Pada bulan Februari, Pengadilan Distrik Barat Seoul memutuskan, “Tidak ada perjanjian pengalihan yang sah untuk saham tersebut, dan Jungkook hanyalah korban pencurian identitas.”
Pengadilan memerintahkan semua saham dikembalikan kepada Jungkook. Sampai saat ini, pelaku yang meretas akun Jungkook belum tertangkap.
Namun mengingat orang tersebut memiliki akses ke akun Jungkook, kartu identitas, kata sandi bank, dan informasi keuangan sensitif lainnya, kini muncul spekulasi bahwa seseorang yang dekat dengannya mungkin terlibat.
Pada tanggal 22 Maret, BigHit Music menyampaikan kepada Xports News.
“Begitu perusahaan dan artis tersebut mengetahui adanya aktivitas kriminal, kami segera mengambil tindakan untuk menangguhkan transaksi pada akun tersebut,” kata BigHit.
“Dan memulihkan keadaan semula untuk mencegah terjadinya kerusakan yang sebenarnya,” lanjut mereka.
Agensi tersebut juga mengatakan bahwa selain mengambil langkah hukum, mereka juga memperkuat sistem keamanan terkait informasi pribadi artisnya agar tak terjadi hal serupa.
BACA JUGA:
“Selain tindakan hukum, kami juga telah memperkuat protokol keamanan terkait informasi pribadi dan perangkat artis untuk mencegah terulangnya hal tersebut,” kata agensi.
Sementara itu, Jungkook, yang memulai wajib militer pada Desember 2023, akan menyelesaikan tugasnya pada Juni 2025.
(Kaje/Usk)