BANDUNG,TM.ID: Cerita menarik disampaikan gelandang Persib Bandung, Robi Darwis sebelum mendapatkan karir profesionalnya. Robi Darwis mengaku, sempat memilih untuk menjadi penjaga gawang saat masih menjadi siswa di salah satu SSB di Cianjur.
Pengalaman menariknya itu didasari dengan sosok pemain favoritnya, yakni Cecep Supriyatna. Namun pilihannya tersebut langsung ditentang orang tua karena alasan kesempatan bermain.
Sebagai anak, ia langsung menuruti larangan tersebut dengan mencari posisi di sektor lainnya. Hingga akhirnya ia menjajal beberapa posisi, hingga merasakan bermain di posisi winger dan striker.
“Awalnya Robi penginnya jadi penjaga gawang karena terinspirasi dulu ada kiper Cecep Supriatna. Suka kan, terus udah tuh jadi kiper, kan ada game. Cuma sama orang tua dimarahin gak boleh. Jadi ikutin saja.” kata pemain bernomor punggung 6 itu kepada awak media.
Robi melanjutkan, kala itu orang tuanya tak setuju karena kesempatan bermain menjadi penjaga gawang sangatlah minim. Sedangkan Robi menyebutkan orang tuanya sangat menginginkan Robi tampil secara reguler sejak di kelompok umur.
“Jadi kiper. Cuma sama orangtua gak boleh. Karena alasannya kans nya lebih kecil,” ujar Robi.
Saat itu, Robi diberi penjelasan oleh orang tuanya soal peluang bermain sebagai penjaga gawang. Hingga akhirnya Robi sebagai anak mematuhi keinginan orang tuanya dan mencari posisi lain selain kiper.
“Jadi memang kans nya kecil aja, karena kiper dalam setim hanya beberapa orang kan, kalau di pemain kan kans masih banyak,” tambahnya.
BACA JUGA: Bobotoh Kembali Hadir di Laga Tandang, Persib Bandung Ambil Sikap
Sempat pindah ke sektor gelandang hingga penyerang, Robi akhirnya menentukan pilihan untuk bermain menjadi gelandang bertahan. Pilihannya itu sukses membuahkan hasil hingga karirnya terus meningkat setelah mendapatkan karir profesionalnya.
Bahkan sebelum mendapatkan kontrak profesionalnya, Robi juga menjadi gelandang andalan timnas di berbagai kelompok umur. Hingga saat ini, Robi juga masih dipercaya oleh dua pelatih timnas Indonesia, yakni Shin Tae-yong dan Indra Sjafri.
“Kiper, gelandang, terus center bek, gimana situasi. Kadang kalau di akademi atau di mana situasi, bisa di striker, bisa di winger,” tegas Robi.
Disinggung soal sisa kenangan menjadi kiper saat masih menjadi siswa SSB, ia mengaku sudah tak memilikinya. Bahkan ia juga sudah tak mengetahui keberadaan sarung tangan kiper yang selalu menemaninya saat berlatih.
“Udah engga ada (sarung tangan kiper),” tutup Robi.
(RF/Budis)