BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Ilia Topuria kini tak hanya dikenal sebagai juara dua divisi UFC—ia juga telah menjadi pemicu rivalitas paling membara yang pernah dilihat UFC sejak era legendaris Khabib Nurmagomedov vs Conor McGregor.
Kemenangan dominan atas Charles Oliveira di ajang UFC 317, yang hanya membutuhkan satu ronde, menjadi momen krusial kelahiran “El Matador” sebagai wajah baru UFC. Tapi sorotan tak berhenti di sana.
Tak lama setelah meraih sabuk kelas ringan, Topuria mendapat “kunjungan” dari Paddy Pimblett, bintang asal Liverpool yang naik ke octagon dan langsung berkonfrontasi dengannya. Suasana nyaris memanas.
Bagi banyak penggemar, ini bukan hanya duel dua bintang muda tapi awal dari pertarungan yang membawa aroma dendam pribadi.
“Kami punya sejarah. Anda bahkan tidak perlu menjual pertarungan itu, itu sudah menjual dirinya sendiri,” kata Topuria.
“Saya membencinya. Ini seperti Khabib dan McGregor. Saya ingin menyakitinya, bukan sekadar mengalahkannya,” ucapnya.
Pernyataan ini menggambarkan betapa dalamnya ketegangan antara kedua petarung. Topuria bahkan mengaku ingin “menghabisi” Pimblett secara perlahan, bukan dengan KO cepat, melainkan dengan kekejaman strategis.
Baca Juga: Alexander Volkanovski Tolak Bertarung Demi Istri! Gelar Juara UFC Dipertaruhkan?
Sebelumnya, Topuria memang sudah menunjukkan dominasinya di kelas bulu. Setelah mengosongkan sabuk divisi tersebut, ia langsung merebut takhta kelas ringan dari mantan juara Oliveira, dan melonjak ke puncak peringkat pound-for-pound UFC, melampaui nama-nama besar seperti Islam Makhachev, yang saat ini tengah fokus di kelas welter dan belum bertanding sejak naik kelas.
Meskipun Topuria telah menyuarakan keinginannya untuk menghadapi Makhachev di kelas 170 pon, publik tampaknya lebih antusias menyambut duel penuh tensi antara dirinya dan Pimblett, yang kemungkinan besar akan digelar pada Desember 2025 di Las Vegas.
Sementara itu, UFC juga diguncang oleh performa Alexandre Pantoja, yang naik empat peringkat dalam daftar pound-for-pound usai mengalahkan Kai Kara-France, menunjukkan bahwa bintang-bintang baru mulai mengambil alih dominasi generasi lama.
Dengan usia yang masih 28 tahun, karier Ilia Topuria baru saja memulai babak paling menariknya. Apakah dia akan menjadi petarung yang tak tersentuh seperti Khabib? Atau justru akan melahirkan saga pertarungan berdarah layaknya rivalitas Conor vs Nate?
(Budis)