BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pasangan ganda campuran senior Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, kini menghadapi momen paling menentukan dalam karier mereka.
Penampilan yang tak kunjung membaik membuat keduanya berada di bawah sorotan tajam, dengan Kejuaraan Dunia 2025 pada akhir bulan ini menjadi ajang “hidup-mati” untuk bertahan di Pelatnas Cipayung.
Pelatih ganda campuran PP PBSI, Rionny Mainaky, mengungkapkan bahwa ultimatum sudah diberikan.
“Kalau masih mau lanjut, buktikan di Kejuaraan Dunia dengan hasil bagus, minimal semifinal,” tegasnya.
Hasil di turnamen tersebut akan menjadi bahan evaluasi antara pelatih dan Binpres PBSI untuk menentukan masa depan pasangan ini.
Bagi Rinov, tekanan bukan hanya datang dari performa di lapangan. Meski kehidupan pribadinya berjalan lancar, ia mengaku mental bertandingnya belum sepenuhnya pulih.
“Kalau di luar lapangan, hidup baik-baik saja. Tapi di badminton, mental belum kebentuk lagi,” ujarnya.
Baca Juga:
Alwi Farhan, Dari Juara Macau Open ke Debut Kejuaraan Dunia 2025
Tahun ini, Rinov kerap berganti pasangan sebelum akhirnya kembali ke Pitha. Namun, comeback mereka di Macau Open 2025 justru berakhir pahit, tersingkir di babak pertama oleh pasangan senegara, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil.
Rinov menyadari kunci kebangkitan ada pada keseriusan latihan dan mengendalikan pikiran.
“Latihannya harus lebih rajin, semangat lagi, dan jangan terlalu banyak pikiran. Tapi, hasil jelek pasti tetap kepikiran,” katanya.
Dengan waktu yang semakin sempit menuju Kejuaraan Dunia, Rinov/Pitha harus membuktikan bahwa mereka masih layak berada di level elite atau bersiap menghadapi konsekuensi terberat dalam karier mereka.
(Budis)