BANDUNG,TM.ID: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, berharap kehadiran Galeri Rasulullah yang terletak di dalam kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, bisa semakin meningkatkan suasana religi masjid tersebut dan menjadi kebanggaan masyarakat.
“Mudah-mudahan ini meramaikan suasana wisata religi yang memang menjadi kebanggaan kita semua dengan kehadiran Galeri Rasulullah,” kata Gubernur Ridwan Kamil, di Bandung, Selasa.
Galeri Rasulullah yang berada di lantai satu Masjid Raya Al Jabbar ini menampilkan secara detail mulai dari sejarah pada zaman jahiliah, kelahiran Rasulullah, menerima wahyu, penyebaran agama Islam, hingga Rasulullah wafat. Selain itu menampilkan sejarah berkembangnya Islam di seluruh dunia hingga masuk ke Nusantara.
“Ini sangat padat dan banyak informasi yang bisa dijadikan ilmu pengetahuan oleh masyarakat. Mudah-mudahan menjadi sebuah kebanggaan,” ujar Ridwan Kamil.
Ia menjelaskan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar dibagi ke dalam empat bagian yakni masjid, galeri, taman, dan kolam rentensi pengendali banjir.
BACA JUGA: Gubernur Jabar Siap Patuhi Larangan Buka Bersama Ramadhan 1444 H
“Kawasan Al Jabbar terbagi empat bagian, di antaranya terdapat galeri pengetahuan keislaman yang sangat komprehensif dan di bagian luar ada danau pengendali banjir,” katanya.
Galeri Rasulullah yang terletak di dalam kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, telah diresmikan oleh Gubernur Ridwan Kamil pada Senin (27/3) dan sudah dapat dikunjungi masyarakat dengan mendaftar secara online di aplikasi Sapawarga.
Galeri Rasulullah dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar bekerja sama dengan Sembilan Matahari.
Menurut Kurator dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ija Suntana, keterangan bahasa, tata letak, diorama sangat detail hingga kata per kata begitu diperhatikan pada Galeri Rasulullah.
“Dalam proses pembuatannya, para pekerja (Sembilan Matahari) ini bolak-balik berkonsultasi bahkan hingga tengah malam saking ingin presisi, baik itu dalam tata letak maupun terjemahan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia,” jelas Ija.
“Luar biasa ini, menerjemahkan sejarah peradaban Islam dari zaman Rasulullah hingga ke Jawa Barat dengan teknologi informasi bukan hal yang mudah,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua MUI Jabar Rahmat Syafe’i menuturkan kehadiran Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar bukan saja sebagai sarana wisata religi, tetapi juga sebagai sarana pendidikan.
“Yang harus kita petik dari sejarah itu bukan catatan peristiwanya saja, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah edukasi. Nah saya kira dari galeri ini, edukasi tersebut sangat jelas bisa kita dapatkan,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan peradaban Islam mulai zaman Rasulullah hingga saat ini, khususnya di Jawa Barat.
(Dist)