RI Bakal Impor 200.000 Ekor Sapi Perah, Nasib Peternak Lokal Dipertaruhkan!

Penulis: distopia

impor api perah
Ilustrasi. (Universitas Erlangga)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan bahwa sekitar 3.000 ekor sapi perah impor dari Australia telah masuk ke Indonesia. Selain itu, pemerintah juga berencana mendatangkan sapi dari negara lain seperti Brasil, Vietnam, Denmark, dan Belanda untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.

“Kalau tidak salah, ada sekitar 3.000 ekor sapi perah dari Australia yang sudah masuk,” ujar Sudaryono saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3).

Menurut Sudaryono, sapi perah dari Brasil masih dalam tahap menunggu realisasi meskipun izinnya telah diberikan. “Kalau dari Brasil belum, kita masih menunggu. Aturannya sudah memungkinkan, tinggal realisasi saja,” katanya.

Pemerintah menargetkan impor sebanyak 200.000 ekor sapi perah hingga akhir 2025. Sudaryono menekankan pentingnya dukungan bagi investor, termasuk dalam hal perizinan dan penyediaan lahan peternakan.

“Targetnya 200.000 ekor, kita menuju ke sana. Kita berharap investasi ini benar-benar bisa berjalan dengan baik, dan pemerintah siap membantu dalam perizinan maupun penyediaan lahan,” ujarnya.

Sejalan dengan masuknya sapi perah impor, pemerintah juga berupaya memastikan bahwa produksi susu dari peternakan dalam negeri terserap maksimal, terutama melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Industri Susu dan Swasembada Nasional

Wamentan menegaskan bahwa pemerintah mendorong industri susu yang sudah ada untuk mendapatkan porsi dalam program MBG. Peternakan di daerah seperti Baturaden, Bogor, dan Puncak diharapkan dapat meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan nasional.

“Kami ingin bagaimana gap antara impor dan produksi dalam negeri terus diperkecil. Kami tidak antiimpor, tetapi kami berusaha mencapai swasembada dan memenuhi kebutuhan susu nasional,” tegasnya.

Dalam kesempatan lain, Sudaryono menjelaskan bahwa impor sapi perah merupakan bagian dari investasi jangka panjang guna mendukung pengembangan pabrik susu segar di dalam negeri. Pemerintah juga menyiapkan lahan peternakan di berbagai daerah, termasuk di Pulau Jawa dan Provinsi Lampung, untuk menampung sapi-sapitersebut.

“Tidak semua di Jawa, di Lampung juga ada,” tambahnya.

Baca Juga:

Gegara Diskon Listrik, Indonesia Deflasi Pertama Sejak 25 Tahun

Industri Wajib Serap Susu Peternak Lokal atau Keran Impor Bakal Ditutup!

Dampak Negatif bagi Peternak Lokal

Sapi perah impor dalam jumlah besar dapat memberikan dampak negatif signifikan terhadap peternak sapi perah lokal di Indonesia. Berikut adalah data dan informasi yang menggambarkan dampak tersebut:

Data menunjukkan bahwa populasi sapi perah di Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), populasi sapi perah pada tahun 2023 mencapai 507.075 ekor, turun drastis dari 582.169 ekor pada tahun 2021.

Sekitar 80% kebutuhan susu nasional masih dipenuhi melalui impor, sementara kontribusi dari produksi susu domestik tergolong rendah. Kondisi ini menimbulkan berbagai implikasi, terutama bagi keberlanjutan industri peternakan sapi perah lokal.

Rencana ini justru menguntungkan investor asing, sementara peternak lokal menghadapi biaya produksi yang tinggi, keterbatasan akses pasar, dan infrastruktur yang masih terbatas. Dampaknya, peternak lokal bisa tersingkir karena daya saing yang lemah.

Peternak sapi perah lokal mengeluhkan penurunan penjualan susu sapi mereka di tingkat konsumen akibat melimpahnya pasokan susu impor di pasar Indonesia.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa perjanjian perdagangan bebas membuat peternak sapi perah lokal “nangis darah,” karena tidak mampu bersaing dengan harga produk susu impor yang lebih rendah.

Data dan informasi di atas menunjukkan bahwa kebijakan impor sapi perah dapat memberikan tekanan signifikan pada peternak lokal, mengancam keberlanjutan industri susu domestik, dan meningkatkan ketergantungan pada produk impor.

 

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tarif Listrik
CEK FAKTA: Tarif Listrik Nasional Naik Mulai Juli 2025?
Investasi Bandara Kertajati
Potensi Gak Jelas, Pemkab Majalengka Batalkan Investasi Rp150 M ke Bandara Kertajati
Pelecehan seksual Purwakarta
Kasus Pelecehan Seksual Guncang Purwakarta, Disdik Siapkan Surat Edaran Pengamanan Siswa
Maka cavalry duta sheila on 7
Maka Cavalry Duta Sheila On 7, Modifikasi Spesial!
uji tabrak toyota innova zenix
Hasil Uji Tabrak Toyota Innova Zenix di India, Proteksi Baik untuk Keluarga
Berita Lainnya

1

Ketum Bomber Siap Dukung dan Jaga Kondusifitas Piala Presiden 2025

2

Tegas! Kemenhut Perketat Pengawasan Prosedur Keselamatan Pendakian Gunung

3

Harga BBM Pertamina, Shell Hingga Vivo Resmi Naik! Ini Daftarnya

4

Cek! Kisi-kisi Ujian Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

5

Apple Posting 'Ratoh Jaroe', Tarian Seribu Tangan Tradisi Aceh
Headline
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Tarian Aceh Ratoh Jaroe - Instagram Apple
Apple Posting 'Ratoh Jaroe', Tarian Seribu Tangan Tradisi Aceh
hamdan att meninggal
Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia, Tinggalkan Warisan Abadi
2f1b6297-de61-4066-87c5-c232ab77feb0
Hari Bhayangkara ke-79, Pemkot Bandung dan Polrestabes Sinergi Jaga Bandung Tetap Aman

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.