Reog Ponorogo Memiliki Nilai dan Daya Saing di Event Bertaraf Internasional

Penulis: usamah

Reog Ponorogo Memiliki Nilai dan Daya Saing di Event Bertaraf Internasional 2
Reog Ponorogo Memiliki Nilai dan Daya Saing di Event Bertaraf Internasional 2 (kemenparekraf.go.id)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

PONOROGO, TM.ID : Reog Ponorogo sudah memiliki nilai dan daya saing yang kuat sebagai event bertaraf internasional, hal tersebut dinyatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam acara tersebut Menparekraf Sandiaga mengenakan pakaian khas warok Ponorogo saat menghadiri Festival Nasional Reog Ponorogo 2023 di Aloon-Aloon Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023) malam.

Reog Ponorogo Memiliki Nilai dan Daya Saing di Event Bertaraf Internasional 1
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengenakan Pakaian adat penadon (kemenparekraf.go.id)

Pesta rakyat yang digelar rutin setiap tahun ini selalu disambut meriah dan mendapat respons antusias masyarakat karena beragam kegiatan yang dihadirkan, hingga busana adat yang dikenakan oleh sejumlah tamu dan peserta yang hadir pada saat festival termasuk kali ini busana menarik Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.

Didominasi oleh warna serba hitam, dibalut dengan aksen merah serta dilengkapi dengan udeng, dan seleret berwarna putih, Menparekraf Sandiaga tampak gagah ketika berjalan menuju panggung utama pagelaran Festival Nasional Reog Ponorogo 2023.

BACA JUGA : Sandiaga Targetkan Devisa Pariwisata Tembus 10 Miliar Dolar AS

“Ini saya nyaman sekali. Walaupun keliatannya ribet tapi ternyata enggak juga. Enak juga dipakai. Dan suatu keunikan tersendiri yang bisa menjadi daya tarik wisata,” kata Menparekraf Sandiaga melansir kemenparekraf.go.id Minggu (16/7/2023).

Pakaian adat penadon ini memiliki makna mendalam bagi warga Ponorogo. Di tiap bagiannya memiliki filosofi tersendiri. Mulai dari udeng, baju hitam, hingga canela atau sandal.

Udeng misalnya, namanya sendiri diambil dari kata “mudeng”, dalam bahasa Jawa yang berarti mengerti atau paham. Sehingga udeng dapat dimaknai sebagai manusia yang paham akan tujuan hidup yang ingin dicapainya.

Sementara baju serba hitam ibarat padi. Padi semakin merunduk, semakin berisi. Maka seseorang yang memiliki kecakapan dalam ilmu akan selalu bersikap rendah diri.

Dan sandal atau canela berarti “canthelna jroning nala” yakni peganglah kuat dalam hatimu. Dengan kata lain, utamakanlah beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar kehidupan yang dijalani senantiasa mendapat keberkahan.

Reog Ponorogo, begini sambutan Menparekraf Sandiaga

Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya melihat bahwa Festival Nasional Reog Ponorogo sudah memiliki nilai dan daya saing yang kuat sebagai event bertaraf internasional.

Festival Nasional Reog Ponorogo sendiri memang telah diajukan sebagai intangible cultural heritage (ICH) atau warisan busaya tak benda dari UNESCO. Selain ICH, Kabupaten Ponorogo juga sedang diupayakan sebagai perwakilan Indonesia dalam jaringan kota kreatif UNESCO (UCCN) kategori craft and folk arts.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga yang didampingi oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengenakan busana penadon yang merupakan pakaian adat khas warok Ponorogo khusus untuk hadir di acara festival yang masuk dalam 10 terbaik Kharisma Event Nusantara (KEN) dan merupakan rangkaian dari kegiatan Grebeg Suro yang berlangsung dengan sangat meriah.

Reog Ponorogo, itu apa ?

Reog Ponorogo adalah bentuk kesenian yang tumbuh berabad-abad lalu. Menurut Margaret J. Kartomi dalam “Performance, Music and Meaning of Réyog Ponorogo” di jurnal Indonesia No. 22, Oktober 1976, kata “reyog” mungkin berasal dari kata “angreyok” yang ditulis pujangga Prapanca dalam Nagarakertagama.

“Angreyok” berkaitan dengan dorongan semangat prajurit, pertunjukan tari reog, perang-perangan, dan mungkin berhubungan dengan pengetahuan militer kuno.

Seni pertunjukan Reog Ponorogo merupakan salah satu tradisi masyarakat Ponorogo yang yang masih hidup hingga saat ini. Pertunjukan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi masyarakat Ponorogo.

Kesenian yang mulanya bernama “Barongan” ini dibawa oleh Ki Ageng Suryongalam dari Bali. Tidak mengherankan jika kesenian reog mirip kesenian Barong di Bali.

Penari utamanya merupakan orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping, disertai reog asli Indonesia. Reog merupakan salah satu seni budaya dari Jawa Timur bagian barat-laut, dan Ponorogo dianggap sebagai kota asalnya.

Sesuai namanya, Reog Ponorogo merupakan kebudayaan asal Ponorogo, Jawa Timur. Reog Ponorogo adalah seni tradisional yang dikenal masyarakat Ponorogo sebagai Barongan.

Tarian ini menampilkan sosok topeng macan berhias bulu merak berukuran sangat besar. Topeng tersebut dikenakan penari dengan gerakan meliuk-liuk.

Pertunjukan Reog Ponorogo sering ditampilkan di berbagai acara, seperti pernikahan, perayaan hari jadi, hingga festival kesenian.

(usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
bsu 2025-2
BSU 2025 Kapan Cair? Simak Cara Cek Penerimanya!
bsu 2025-1
Bagaimana Cara Lapor BSU 2025 yang Tak Kunjung Cair?
Link cek BSU EROR
Besok Cair, Link Cek BSU Tidak Bisa Diakses!
profil Hermanto Tanoko
Tajir Melintir! Ini Profil Hermanto Tanoko Pemilik Distributor Puma hingga Levi’s
Fantastis, Nyaris Tembus Rp1 M Per Orang, Menkeu Tambah Anggaran Mobil Dinas Eselon 1
Fantastis, Nyaris Tembus Rp1 M Per Orang, Menkeu Tambah Anggaran Mobil Dinas Eselon 1
Berita Lainnya

1

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

2

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

3

Strategi Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis UMKM

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Gunung Tangkuban Parahu Mengalami Peningkatan Aktivitas Gempa Vulkanik
Headline
pemakzulan gibran
Pemakzulan Gibran Menguak! Pimpinan DPR Terima Surat Purnawirawan TNI
Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat
Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat
Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas
Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas
Prabowo LSM
Prabowo Disebut Punya Data LSM yang Adu Domba Masyarakat

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.