BANDUNG,TM.ID: Kawasan Dago di Kota Bandung bukan hanya sekadar tempat wisata biasa. Tempat ini merupakan pencerminan sejarah dan tempat nongkrong yang penuh keunikan. Dago membentang mulai dari simpang Jalan Merdeka hingga Dago Atas, menawarkan beragam pengalaman yang memikat.
Kata “Dago” dalam bahasa Sunda memiliki makna yang menggugah, yaitu “menunggu.” Nama ini tak lepas dari kebiasaan penduduk di Utara Bandung pada masa penjajahan Belanda, yang saling menunggu sebelum berangkat ke kota. Pada awal abad ke-20, Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun infrastruktur di kawasan ini, mencakup tempat peristirahatan, hotel, dan PLTA Bengkok.
Dago Bawah
Tempat nongkrong di Dago bawah mengundang pesonanya mulai dari Taman Cikapayang hingga Simpang Dago. Tempat-tempat seperti Taman Cikapayang, Taman Dago, Taman Jomblo, dan Taman Film menjadi pilihan menarik. Kebun Binatang Bandung, Hutan Kota Babakan Siliwangi, dan kafe kekinian juga melengkapi kawasan ini.
Dago Atas
Dago Atas, mulai dari Simpang Dago hingga Dago Pakar, menawarkan daya tarik tersendiri. Art Space, Bukit Moko, dan Taman Hutan Raya memberikan pengalaman berbeda. Berbagai kafe dan restoran unik di ketinggian membuat tempat nongkrong di Dago memanjakan pengunjung dengan pemandangan kota yang memesona.
Dago Giri
Wilayah Dago Giri Jalan sepanjang lebih dari 2 kilometer ini sering dijadikan alternatif menuju Lembang. Pemandangan alam yang indah dan sejuk di Dago Giri memikat hati wisatawan. Dago Dream Park, Lawangwangi Creative Space, dan kafe-kafé menambah pesona kawasan ini.
BACA JUGA: Dago Dreampark, Ide Wisata Keluarga Menyambut Libur Akhir Tahun!
Dago Pakar
Dago Pakar mengajak untuk menikmati keindahan alam dengan Gua Jepang, Gua Belanda, hingga Curug Dago. Kafe dengan udara sejuk dan asri menjadi tempat nongkrong yang menenangkan.
Dago Pojok
Terakhir, Dago Pojok bukan hanya destinasi wisata biasa. Di sini, Kampung Kreatif memperindah kawasan dengan lukisan warna-warni di dinding rumah warga. Konsep wisata, edukasi, dan industri yang unik menjadikan Dago Pojok sebagai daya tarik tersendiri.
(Kaje/Usk)