Rekam Jejak AM Sangadji Pejuang Kemerdekaan dari Timur

Penulis: Anisa

AM Sangadji
(Web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG.TM.ID Seperti yang kamu ketahui, tidak banyak pemuda di Indonesia bagian timur yang aktif dalam pergerakan nasional sampai kemerdekaan. Pemuda yang berasal dari Indonesia bagian timur ini sering menjadi simbol bahwa tidak hanya Sumatera dan Jawa saja yang ingin merdeka.

Salah satu pemuda yang sangat berjasa dari timur tersebut adalah Abdul Muthalib Sangadji yang berasal dari Maluku. Dulu dia mengisi penting dalam Sarekat Islam yang sangat termahsyur, sampai terlibat BPUPKI sebagai peletak dasar Republik Indonesia.

Abdul Muthalib Sangadji

AM Sangadji terlahir di Desa Rohomoni, Pulau Haruku, Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada tanggal 3 Juni 1889. Berasal dari keturunan ningrat pasangan Abdul Wahab dan Sitti Pattisahusiwa. Dulu ayahnya merupakan seorang raja di negeri Rohomoni. Ibunya merupakan putri dari keturunan raja Siri Sori Islam.

Hidup masa kecilnya yang serba kecukupan membuatnya bisa mendapat pendidikan Belanda. Berawal dari pendidikan dasarnya di Holandsh Inlandsche School (HIS). Kemudian melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager (MULO) dan Algemeene Middlebare School (AMS) ketika remaja.

Menurut salah satu tokoh kemerdekaan yaitu Kamil Mony Cicit, AM Sangadji ini sering membuat gaduh saat di kelas. Akibatnya banyak anak-anak keturunan Belanda yang menekan siswa-siswi pribumi.

Saat itu AM Sangadji ingin menimba ilmu ke pulau Jawa. Tapi niatnya tersebut tidak mendapat restu dari sang ayah, sehingga dia memutuskan untuk bekerja dengan pemerintahan Hindia Belanda di Kota Saparua, Ambon, Maluku. Setelah itu bari dia bisa hidup di tanah Jawa dan ditempatkan di Surabaya.

Perjalanan Hidup AM Sangadji

Karena pandai bergaul dan tertarik dalam organisasi, pada 16 Oktober 1905, dia mulai bergabung dengan pedagang islam pribumi di bawah naungan Sarekat Dagang Islam. Dia sangat senang sekali di sana, dia juga mulai tertular dengan pandangan baru tentang kolonial dan masa depan Indonesia.

Karena sering sekali terlibat melawan kolonial, dia menjadi salah satu orang yang diperhatikan pemerintahan Belanda. Pada tahun 1928 dia terlibat dalam Kongres Pemuda II di Jakarta. Kongres tersebut mencetuskan Sumpah Pemuda. Dia juga pandai dalam berpidato dan retorikanya juga sangat bagus.

Tahun 1932 Sangadji pulang ke kampung halaman. Dia membawa pandangan yang diperolehnya dari pulau Jawa, yaitu optimisme tentang masa depan Indonesia. Untuk mencapainya dia bergerak di bidang pendidikan. Bersama dengan kakanya dia mendirikan sekolah madrasah di kampungnya.

Pembangunan tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat. Tapi sekolah itu sempat tutup sementara, karena Sangadji diintai oleh pemerintah Belanda. Saat itu dirinya sduah menjadi pejabat teras Sarekat Islam, yaitu pimpinan Lajnah Tanfidziyah menggantikan Hos Tjokroaminoto.

Perjuangannya tidak hanya disitu saja, dia juga mendirikan Madrasah Ibtidaiyah di Desa Lha, Luhu, Ketapang, Olas dan Ani Seram bagan barat. Dia menjadi seorang guru, namun karena minim tenaga guru jadi sekolah tersebut terpaksa harus berhenti.

Saat itu Sangadji menyampaikan berita kemerdekaan dari Samarinda sampai Banjarmasin., Kalimantan Timur. Dia mengibarkan bendera merah putih di wilayah tersebut. Lalu, manuvernya tersebut ternyata tercium oleh Belanda, Sangadji kemudian di tangkap dan di penjarakan di Banjarmasin.

Sangadji tidak menyerah begitu saja, dia kemudian melanjutkan perjuangannya di pulau Jawa dan sempat memimpin laskar Hizbullah di Yogyakarta saat itu. Para pemuda juga sangat mendukung hal ini. Saat terjadi serangan Agresi Militer pertama Sangadji wafat di Yogyakarta.

BACA JUGA: Syamsul Rizal Desak Pemerintah Tetapkan A.M. Sangadji Sebagai Pahlawan Nasional

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Dua Pemain Jebolan Diklat Persib Gabung Barito Putera
Dua Pemain Jebolan Diklat Persib Gabung Barito Putera
Dua Pemain Persib Batal Dipanggil Timnas Indonesia U-23 
Dua Pemain Persib Batal Dipanggil Timnas Indonesia U-23 
Borussia Dortmund
Fluminense vs Borussia Dortmund Berakhir Imbang 0-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
Yusaku Yamadera: PSIM Adalah Pilihan Terbaik
Yusaku Yamadera: PSIM Adalah Pilihan Terbaik
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

3

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia

4

Terbukti Lakukan Pelanggaran Berat, Malut United Pecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena

5

Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
Headline
Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo Kirim Jersey Bertanda Tangan untuk Donald Trump, Begini Isinya
Yolla Yuliana
Yolla Yuliana Resmi Umumkan Pensiun dari Timnas Voli Putri Indonesia
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.