BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih tim voli putri Red Sparks, Ko Hee-jin, menegaskan bahwa ia dan timnya akan terus berjuang demi para penggemar, meskipun harus menelan kekalahan di final Liga Voli Korea Selatan. Ia berjanji untuk memberikan yang terbaik agar Red Sparks tidak kalah tanpa perlawanan di setiap pertandingan.
Red Sparks mencetak sejarah dengan mencapai final Korean V League untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, sebuah pencapaian besar yang tak lepas dari kontribusi pevoli Indonesia, Megawati Hangestri.
Sayangnya, di leg pertama final, Red Sparks harus mengakui keunggulan Pink Spiders yang menang dengan skor telak 3-0 (25-21, 25-22, 25-19).
Pada leg kedua, Red Sparks menunjukkan perlawanan sengit dan sempat unggul di dua set pertama. Namun, Pink Spiders mampu membalikkan keadaan dan mengamankan kemenangan 3-2 (23-25, 18-25, 25-22, 25-12, 15-12), memastikan gelar juara.
Pantang Menyerah
Red Sparks kini harus menghadapi tantangan berat dalam perjuangan mereka. Untuk meraih gelar juara, mereka harus mengalahkan Pink Spiders di final leg ketiga nanti.
Namun, kondisi fisik para pemain menjadi kendala utama, terlihat dari performa mereka di final leg kedua. Meski demikian, pelatih Ko Hee-jin menegaskan bahwa timnya akan terus berjuang maksimal, terutama demi para suporter setia Red Sparks.
“Saya tidak akan menyerah demi penggemar Jeong Kwan-jang. Saya merasa kasihan kepada para pemain karena mereka pasti mengalami masa-masa sulit,” ujarnya, dikutip dari Sports Worldi.
BACA JUGA:
Daejeon Red Sparks Bidik Kemenangan Kedua atas Suwon Hillstate di Final Korean V-League
Misi Ko Hee-jin
Kelahan fisik bukan satu-satunya masalah yang dihadapi Red Sparks. Secara mental, mereka juga harus bangkit setelah mengalami dua kekalahan beruntun.
Meski demikian, Ko Hee-jin menegaskan bahwa Megawati Hangestri dan rekan-rekannya tidak akan menyerah begitu saja. Ia bertekad memastikan bahwa jika Red Sparks harus kalah, mereka tidak akan tumbang dengan skor telak 3-0.
“Saya akan melakukan yang terbaik agar seri kejuaraan, yang telah kita perjuangkan setelah 13 tahun, tidak berakhir dengan rekor 0-3,” tegas Ko Hee-jin.
(Haqi/Budis)