JAKARTA,TM.ID: Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menunjukan kemajuan ekonomi Indonesia (Rasio Utang) dalam CNBC Nickel Conference 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, pada Selasa, (25/7/2023).
Jika dibandingkan dengan negara G20 lainnya, ekonomi Indonesia menurutnya masih terbilang baik.
Rasio Utang Indonesia Terendah Kedua
Salah satu indikator yang dipamerkan Luhut adalah rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang saat ini masih berada di angka 40%.
Pada data yang disampaikan Luhut, terlihat capaian rasio utang sebelumnya membuat Indonesia masuk ke dalam 5 negara G20 dengan rasio utang terendah kedua, paling rendah yakni Rusia di angka 18%.
Luhut menyampaikan, rasio utang Indonesia bakal kembali turun tahun ini di bawah 40%.
Baca Juga : BI Prediksi Perekonomian Jabar Meroket Sepanjang Pesta Demokrasi 2024
“Utang pemerintah juga terlihat sangat bagus 40%. Mungkin tahun ini bisa turun menjadi 38-39%,” beber Luhut dikutip, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
Diketahui, Luhut hadir secara daring dalam acara CNBC Nickel Conference 2023.
Tidak sampai di sana, Luhut menjelaskan saat ini tingkat inflasi Indonesia juga sangat rendah di level 4%. Bahkan menurutnya dalam paparan, tingkat inflasi saat ini sangat rendah selama sejarah Indonesia berdiri.
Dalam paparannya, ditampilkan rata-rata tingkat inflasi Indonesia selama Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin berada di level 3,6%.
“Inflasi juga terkendali dan kami yakin tahun ini kami bisa turun di bawah 4%,” kata Luhut.
Luhut juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sangat tinggi. Dalam paparannya, hanya India yang pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari Indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara G20. Ekonomi Indonesia tumbuh di level 5% sementara India 6,1%.
“Kami tumbuh tahun lalu sekitar 5% dan saya yakin kami bisa tumbuh tahun ini seperti lima koma beberapa persen,” pungkasnya.
(Aziz)