Rapor Merah Bulu Tangkis Indonesia, Tagar #PBSIBisaApa Menggema di X

Penulis: Budi

PBSI Bisa Apa
(Foto: Arena)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – pencapaian tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan setelah gagal meraih medali emas, mengulang kembali periode yang menyedihkan seperti di Olimpiade London 2012.

Prestasi ini dianggap mengecewakan mengingat ekspektasi tinggi terhadap atlet Indonesia di ajang internasional.

Hanya Gregoria Mariska Tunjung yang berhasil membawa pulang medali, yakni perunggu di kategori tunggal putri.

Kekecewaan publik tercermin dalam tagar #PBSIBisaApa yang sempat viral di media sosial X, menunjukkan ketidakpuasan terhadap Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) terkait persiapan tim yang dianggap terburu-buru.

Tim AdHoc yang baru dibentuk pada Januari 2024 dinilai tidak sebanding dengan persiapan negara lain yang sudah menyiapkan tim jauh lebih awal.

Sekretaris Jenderal PBSI, Fadil Imran, mengucapkan terima kasih kepada para atlet atas perjuangan mereka, meskipun hasil yang dicapai tidak memuaskan.

“Saya mengapresiasi tidak hanya Gregoria tapi semua saya mengucapkan terima kasih atas pengorbanan waktu tenaga dan pikirannya,” kata Fadil melansir laman resmi PBSI, dikutip Selasa (6/8/2024).

Dia mengakui bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk mencari tahu penyebab penurunan prestasi bulu tangkis Indonesia di Olimpiade kali ini.

“Saya tidak melihat dari sisi kalah dan menang saja, tapi dari perspektif mereka telah berusaha itu yang harus saya apresiasi dan ucapkan terima kasih,” kata Fadil.

BACA JUGA: Jelang Olimpiade Paris 2024, PBSI Godok Kondisi Fisik dan Mental Atlet

Fadil juga mengumumkan rencana untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBSI periode 2024-2028.

Evaluasi yang dijanjikan akan melibatkan berbagai pihak, termasuk media dan pecinta bulu tangkis, untuk mendapatkan masukan yang konstruktif guna perbaikan ke depan.

Beberapa catatan buruk yang ditorehkan adalah tidak adanya tunggal putra yang lolos ke babak 16 besar sepanjang sejarah Olimpiade, serta kegagalan ganda campuran mencapai perempat final.

Dengan berbagai hasil buruk ini, harapan besar ditujukan kepada generasi baru atlet bulu tangkis Indonesia untuk mengembalikan kejayaan di panggung internasional dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak berlanjut di masa depan.

Keberhasilan Gregoria dianggap sebagai titik cerah dan inspirasi bagi atlet muda lainnya untuk terus berjuang dan meningkatkan prestasi Indonesia di kancah dunia.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia

4

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

5

Terbukti Lakukan Pelanggaran Berat, Malut United Pecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.