BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana berharap, agar tak ada lagi kasus keracunan makanan yang menimpa siswa sekolah penerima makan bergizi gratis (MBG).
Dadan mengakui, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tantangan berat untuk memastikan kualitas dan aspek higienis makanan yang akan dibagikan kepada para siswa.
“Target kita adalah zero accident, tidak ada kejadian keracunan di lapangan,” kata Dadan mengutip keterangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (4/5/2025).
Oleh karena itu, rapat evaluasi kemarin juga turut mempertajam proses seleksi mitra dan supervisi infrastruktur yang akan dibuat oleh berbagai pihak.
Ada tiga kunci sukses pelaksanaan MBG, yaitu pemenuhan anggaran, sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur. Untuk anggaran, proses politik telah dirampungkan oleh Presiden Prabowo.
Sementara untuk pemenuhan SDM, saat ini BGN telah bekerja sama dengan Universitas Pertahanan mencetak 30.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang akan menjadi garda terdepan program ini.
Baca Juga:
Cegah Keracunan MBG Berulang, BGN Perketat Prosedur Distribusi Makanan
“Infrastruktur ini adalah gedung, fasilitas-fasilitas yang perlu disiapkan beberapa pihak. Karena BGN sendiri hanya akan membangun, 1.502 (SPPG), sementara kita menargetkan ada 30.000 SPPG, artinya kita harus bermitra seluas-luasnya dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Tak hanya sekedar memperbanyak mitra, Dadan menegaskan, memastikan kualitas SPPG dan produknya juga menjadi hal penting yang mendapat sorotan BGN.
“Tantangan berat SPPG itu adalah pemantauan kualitas dan aspek higienis. Kita berkumpul sekarang ini untuk mempertajam seleksi mitra dan juga supervise infrastruktur oleh para pihak,” katanya.
(Kaje)