BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Netflix menghadirkan tontonan seru bagi para penggemar film aksi dengan merilis Trigger Warning pada 21 juni 2024. Film ini garapan sutradara berprestasi asal Indonesia yaitu Mouly Surya.
Namun, film ini justru menimbulkan berbagai kontroversi di media sosial X termasuk seruan boikot. Lantas, seperti apa kisah dalam film Trigger Warning dan kenapa film ini harus diboikot?
Sinopsis
Trigger Warning mengikuti perjalanan seorang komando pasukan khusus bernama Parker yang sedang bertugas di luar negeri. Namun, ia diminta untuk kembali ke kampung halamannya karena sang ayah tiba-tiba meninggal. Sambil beralih profesi menjadi pemilik bar keluarga, Parker berusaha mencari tahu penyebab kematian ayahnya.
Sayangnya, usaha Parker tidak berjalan mulus seperti yang dibayangkan. Alih-alih menemui titik terang, ia justru terlibat konflik dengan geng kejam yang berkuasa di kampung halamannya tersebut. Tak tahu lagi siapa yang bisa dipercayai, Parker pun menggunakan keahliannya sebagai komando pasukan khusus untuk menemukan kebenaran di Swann County.
Dalam hal ini, ia juga dibantu oleh rekan operasi rahasianya sekaligus hacker bernama Spider dan Mike, dealer lokal yang terhubung.
Kontroversi di X Twitter
Ajakan boikot film Trigger Warning menggema melalui media sosial terutama platform X atau Twitter, sejak tayang perdana pada 21 Juni 2024.
“Netflix merilis sebuah film pasukan komando Amerika yang menyamar sebagai pekerja bantuan untuk melakukan sebuah operasi. Pemilihan waktu yang sempurna,” kata akun @MiddleEastEye pada Rabu, (26/06/2024).
BOIKOT TRIGGER WARNING.
Temen2, di weekend kemarin ada film yang baru rilis di N app yang cukup bikin perbincangan karena jadi ajang comebacknya Jessica Alba. Heboh juga di sinefil lokal karena directornya Mouly, yg adalah orang Indonesia. Filmnya sekarang kena backlash karena + pic.twitter.com/ssB7i8AYE5
— a y . (@kucinggendut__) June 25, 2024
“Pengguna (media sosial) mengatakan “Trigger Warning” mengulangi stereotip anti-Arab, berfungsi untuk membenarkan kekerasan AS di Timur Tengah,” lanjutnya.
Tapi, menurut akun @kucinggendut__, film ini menayangkan adegan tentara Amerika Serikat yang sedang menyamar di dalam truk. Tugasnya menghabisi teroris yang memakai kain keffiyeh.
Keffiyeh selama ini sebagai simbol perlawan dan sebuah harapan. Kain penutup kepala ini kerap dipakai warga Arab. Adegan yang tampil dalam film Trigger Warning tersebut kemudian dinilai sebagai sentimen terhadap dunia Arab.
“BOIKOT TRIGGER WARNING. Temen2, di weekend kemarin ada film yang baru rilis di N app yang cukup bikin perbincangan karena jadi ajang comebacknya Jessica Alba. Heboh juga di sinefil lokal karena directornya Mouly, yg adalah orang Indonesia. Filmnya sekarang kena backlash karena +,” tulis akun @kucinggendut__, Selasa (25/06/2024).
Adegan dalam film ini dianggap bisa memicu aksi penembakan dan pembunuhan terhadap orang Arab.
“Boikot film rasis yang menormalkan orang Amerika yang bersembunyi di truk bantuan untuk menembak dan membunuh orang Arab. Apakah ini terdengar akrab bagi siapa pun?,” kata akun @girlcalledreem.
BACA JUGA: Rekomendasi Film Akhir Pekan, Ada Trigger Warning!
“Film baru berjalan 1 menit 43 detik dan ada orang Arab yang mengenakan kuffiyeh, dengan teks terjemahan seperti “(kata teroris dalam bahasa Arab)”. Langsung boikot,” lanjut @girlcalledreem.
Beberapa netizen lainnya turut menyuarakan hal yang sama, yakni boikot film Trigger Warning. Adegan yang melibatkan tampilan pria memakai kain keffiyeh itu dikatakan seperti melegalkan penembakan dan pembunuhan terhadap orang Arab.
(Kaje/Usk)