BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Setelah sempat tenggelam dari sorotan usai puncak kejayaan di US Open 2021, Emma Raducanu kembali mencuri perhatian, kali ini bukan lewat aksi di nomor tunggal, melainkan kategori ganda putri.
Bertanding di rumah sendiri di Queen’s Club Championships 2025, Raducanu mencatatkan kemenangan impresif bersama Katie Boulter, menumbangkan pasangan asal Tiongkok Wu Fang-Hsien dan Jiang Xinyu 6-4, 6-2.
Meski bukan pemain spesialis ganda, Raducanu tampil tenang dan menyatu dengan permainan Boulter. Ini merupakan laga ganda keduanya dalam karier profesional setelah terakhir kali bermain bersama Clara Tauson di Washington 2022.
Namun, di balik wajah tenang Raducanu di lapangan, ada cerita gugup yang tak terlihat.
“Saya sangat gugup sebelum pertandingan, mungkin lebih gugup daripada saat main tunggal,” ungkap Raducanu usai laga.
“Tapi Katie membuat saya merasa sangat nyaman, dan saya sungguh senang bisa meraih kemenangan ini,” lanjutnya.
Baca Juga:
Comeback! Emma Raducanu Bikin Geger Miami Open 2025
Keputusan untuk tampil di nomor ganda pun bukan hasil rencana panjang, melainkan keputusan spontan yang lahir dari kebersamaan dan komunikasi dengan Boulter.
Keduanya sudah lama ingin bermain bersama dan akhirnya, Queen’s Club menjadi panggung perdananya.
“Ini juga bagian dari adaptasi menuju musim grass-court. Transisinya cepat dari clay ke grass, jadi kami pikir, main ganda bisa membantu membangun ritme servis, pengembalian, dan poin-poin pendek,” tambah Raducanu.
Partisipasi mereka juga bukan sekadar tampil demi suasana kompetitif. Ini juga bagian dari persiapan menuju kompetisi besar seperti Billie Jean King Cup, di mana keduanya mungkin akan kembali menjadi andalan Inggris.
“Kami ingin menempatkan diri kami di posisi sebaik mungkin, dan bermain beberapa pertandingan di grass bersama adalah persiapan yang sangat positif,” jelasnya.
Sorak-sorai penonton pun menjadi penutup sempurna ketika duo tuan rumah mengamankan match point. Raducanu pun mengakui bahwa atmosfer intim di lapangan kecil membuatnya merasa lebih terhubung dengan penonton.
“Saya rasa di lapangan yang lebih kecil, suasananya justru terasa lebih besar. Anda bisa mendengar dukungan mereka dengan jelas, dan itu membuat pengalaman ini begitu istimewan,” tukasnya.
(Budis)