BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp78,6 miliar untuk melaksanakan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung dalam rangka membantu dan melindungi peternak unggas dalam negeri.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa telah terjadi fluktuasi harga jagung pakan yang berdampak pada peternak unggas.
“Pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi fluktuasi harga jagung pakan di tingkat peternak unggas,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Selasa (2/9/2025) seperti dilansir dari Antara.
Arief menyampaikan Program SPHP Jagung akan diimplementasikan dalam waktu dekat agar para peternak layer mandiri dapat memperoleh jagung pakan.
Adapun jagung SPHP ini berasal dari stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Perum Bulog yang akan disiapkan bagi para peternak.
“Totalnya 52.400 ton jagung, akan dirilis harganya Rp5.500 per kilogram buat peternak unggas. Sisanya subsidi ditanggung pemerintah,” jelas Arief.
Adapun stok CJP yang dikelola Perum Bulog per 30 Agustus total di angka 63,8 ribu ton dengan kondisi yang masih sangat baik serta usia simpan yang masih segar. Sebanyak 95,5 persen berada di rentang usia simpan yang tidak melewati 6 bulan.
Arief menyampaikan bahwa SPHP jagung Rp5.500 per kg ini dapat membantu peternak dalam berproduksi dengan harga yang bagus sampai dengan akhir tahun.
Baca Juga:
Waduh, Stok Beras di Ritel Modern Kosong, Mentan: Ada Pergeseran Pola Distribusi?
Harga Batu Bara Acuan September 2025 Naik 4,6 Persen, Capai USD 105,33 per Ton
Langkah ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga dan melindungi petani, peternak dalam negeri untuk mewujudkan swasembada nasional.
“Swasembada pangan dapat tercapai jika produsen pangan dalam negeri kuat. Kebutuhan konsumsi domestik pun mampu ditopang bagi masyarakat,” tambah Arief.
Sebelumnya, peternak unggas mengalami kesulitan mendapatkan pakan karena harga jagung harga jagung ditingkat petani yang melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen yakni Rp5.800 per kilogram (kg).
Dalam Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga jagung di tingkat peternak secara nasional per 1 September 2025 berada di Rp6.628 per kg. Ini naik 2,65 persen dibandingkan sebulan sebelumnya yang Rp 6.457 per kg.
“SPHP jagung ini tentunya untuk mengatasi harga yang lagi tinggi, makanya perlu dibantu para peternak unggas dalam negeri,” tegas Arief.
Bapanas telah meminta kepada Direktorat Jenderal Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengenai data peternak layer mandiri yang akan jadi penerima SPHP jagung.
Untuk itu, Bapanas akan segera menugaskan Bulog untuk melakukan penyaluran program SPHP jagung perdana tahun 2025 dalam waktu dekat.
“Setelah Bulog menyerap jagung petani saat panen raya, maka sekarang sudah waktunya untuk penyaluran kepada para peternak unggas,” tegas Arief.
(Raidi/Aak)