Profil Xiang Guangda, Pemilik Smelter Nikel PT ITSS Morowali

PT ITSS
(Zimbabwe Situation)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) belakangan ini menjadi saksi kecelakaan beruntun yang merenggut nyawa para pekerja.

Peristiwa terbaru terjadi pada Sabtu (24/12/2023) pukul 05.30 WIB, saat tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) meledak.

Jumlah korban mencapai 51 orang, yang 13 di antaranya meninggal dunia.

Kecelakaan Sebelumnya

Sebelumnya, pada (22/12/2022), dua pekerja kehilangan nyawa akibat ledakan tungku milik PT Gunbuster Nickel Industry. Pada (27/04/2023), tragedi kembali menghantui, kali ini melibatkan dua pekerja dumping milik PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry. Dalam setahun, tiga kecelakaan serupa telah mencoreng reputasi PT IMIP.

PT ITSS Morowali

PT ITSS Morowali, anak perusahaan Tsingshan Holding Group Company Limited, memainkan industri pengolahan mineral logam dan produksi stainless steel. Dengan Xiang Guangda sebagai Chairman dan Founder Tsingshan Holding Group, perusahaan ini mendominasi pasar nikel dengan produksi 900.000 ton pada tahun lalu.

Tidak hanya beroperasi di Indonesia, Tsingshan juga memperluas sayapnya ke berbagai negara, termasuk Zimbabwe. Pada tahun lalu, Tsingshan dan Zimbabwe sepakat memulai operasi penambangan dan pemrosesan litium, menandai langkah strategis dalam industri global.

BACA JUGA: Kronologi Meledaknya Tungku Smelter ITSS Morowali , Tewaskan 13 Orang

Kesuksesan Xiang Guangda

Melansir berbagai sumber, Xiang Guangda merupakan pemilik PT ITSS Morowali. Sekaligus sebagai figur kunci dalam industri nikel dan baja dunia.

Lahir di Wenzhou, China, Xiang memulai perjalanan bisnisnya sebagai tukang reparasi mesin di perusahaan perikanan negara.

Namun, pada akhir 1980-an dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di pemerintahan dan memulai bisnisnya.

Pada tahun 1992, Xiang melakukan perjalanan ke Jerman, menginspirasinya untuk beralih ke produksi baja tahan karat setelah melihat peluang mengurangi ketergantungan China pada impor logam.

Saat ini kekayaan Xiang diperkirakan mencapai sekitar US$4,2 miliar, membuatnya salah satu orang utama dalam industri ini.

Tragedi di PT ITSS Morowali bukan hanya merenggut nyawa, tetapi juga memberikan dampak besar pada tingkat sosial dan ekonomi. Komunitas, keluarga, dan sektor industri nikel dan stainless steel di Indonesia merasakan getaran hebat akibat peristiwa ini.

 

(Kaje/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Masyarakat Karawang Bersatu
Pertambangan Karst PT MPB Berstatus Izin UKM, Diprotes Masyarakat Karawang Bersatu
Band Indie Astrolab, Hari Soebardja
Band Indie Astrolab Rilis EP Terbaru 'Transcending Time', Kolaborasi Mendiang Hari Soebardja
Sidak Satpol PP & Damkar Kota Sukabumi
Pol PP dan Damkar Sukabumi Gencar Sidak Kafe dan Restoran Terkait Perda Kawasan Tanpa Rokok
bluebird denza d9
Denza D9 Jadi Armada BlueBird, Pantes Dipilih Segala Mumpuni!
Zelenskyy Trump
Adu Mulut Zelenskyy dan Trump, Rusia: Mengigit Tangan Pemberi Makan!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Antisipasi Dampak PHK Sritex, Kemnaker Siapkan Langkah Ini

4

KDS Selaras KDM Soal Perubahan Jam Kerja ASN Selama Ramadan

5

Sebagai Pejuang Ekonomi, Stafsus Wapres Tina Talisa: PKL Berhak Dapat Subsidi LPG 3 Kg
Headline
Persebaya vs Persib
Persib Berantakan Dihajar Persebaya: Bajul Ijo Persembahkan Kemenangan untuk Sang Legendaris
Farhan Apresiasi Mobil Maung MV3 Buatan PT Pindad
Farhan Apresiasi Mobil Maung MV3 Buatan PT Pindad
disertasi bahlil
DGB UI Temukan Pelanggaran, Menteri Bahlil Harus Ulang Disertasi!
Menhan Serahkan 700 Maung MV3 Buatan Pindad di Lanud Husein
Menhan Serahkan 700 Maung MV3 Buatan Pindad di Lanud Husein

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.