CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Sekretariat Negara RI memberikan bantuan biaya pendidikan untuk bocah SD berinisial ARP yang diduga mengalami depresi di Kota Cirebon.
ARP yang tinggal di Kampung Gunungsari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi bersama keluarganya itu dalam 10 bulan terakhir tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah karena gejala psikologis yang dialaminya selama ini.
ARP mengalami gejala depresi tersebut setelah sang orang tua menjual hape miliknya karena terdesak kebutuhan sehari-hari. Sedangkan hape tersebut dibeli ARP dari hasil menabung.
Setelah hape itu dijual, ARP yang berkarakter pendiam tersebut sering melamun, yang kemudian muncul gejala histeris, sering menangis diserai teriakan dan tindakan fisik yang tak terkendali.
Video gejala depresi yang diderita ARP kemudian viral di media sosial dan menghebohkan warga Cirebon khusunya, hingga mengundang perhatian pemerintah daerah setempat, termasuk pemerintah pusat.
BACA JUGA: Pj Wali Kota Cirebon Bantu ARP, Bocah Depresi Akibat Hapenya Dijual Orang Tua
Pihak pemerintah terdorong untuk sesegera mungkin memberikan bantuan agar kesehatan mental ARP kembali pulih, termsuk dapat melanjutkan pendidikannya.
Dalam kunjungannya bersama Pj Wali Kota Cireon serta jajaran lain, Staf Kementerian Sekretariat Negara RI Puput Hariadi mengatakan bahwa bantuan yang diberikan Presiden RI berupa biaya pendidikan termasuk peralatan sekolah.
“Semoga bantuan dari Bapak Presiden RI dapat bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Puput dalam keterangan resmi Pemkot Cirebon, dikutip Selasa (14/5/2024).
Puput berharap bantuan tersebut dapat mendorong ARP untuk bersekolah kembali seperti biasa. Ia juga mengimbau agar penggunaan bantuan biaya pendidikan dipantau orang tua dan Dinas Pendidikan setempat.
“Karena bantuan ini untuk pendidikan , jadi penggunaannya harus dipantau orang tua dan Dinas Pendidikan,” ujar Puput.
Sementara itu untuk penanganan kesehatan mental ARP, Pemkot Cirebon sudah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti kelurahan, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk memberikan pendampingan.
Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan bahwa keluarga ARP sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Pemerintah Kota Cirebon juga terus berupaya mendata dan memperhatikan kondisi warga yang membutuhkan bantuan program pemerintah.
“Untuk saat ini yang terpenting adalah kondisi ARP, semoga semakin membaik, kita terus lakukan pendampingan juga dari rumah sakit,” kata Agus Mulyadi..
Ia berharap kejadian serupa seperti yang dialami ARP tidak terulang kembali. Untuk itu, Pemda Kota Cirebon akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak ada lagi kejadian serupa.
Turut hadir dalam kunjungan itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP M Rano Hadiyanto, Lurah Pekiringan, serta kepala perangkat daerah.
ARP merupakan anak berusia 13 tahun yang mengalami depresi. Hal tersebut dipicu karena handphone miliknya dari hasil menabung sendiri dijual orang tua karena terdesak kebutuhan ekonomi.
(Aak)