Pramono Anung: Ketahanan Pangan Jadi Momentum Strategis Untuk Berkelanjutan Masyarakat Jakarta

Penulis: agus

Pramono Anung Ketahanan Pangan Jadi Momentum Strategis
Gubernur Terpilih Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung (dok. sekretariat kabinet)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pangan Watch/Lembaga Advokasi Konsumen Pangan Nusantara sukses menggelar Workshop Ketahanan Pangan yang menjadi momentum strategis dalam merumuskan kebijakan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi masyarakat Jakarta.

Kegiatan ini mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Terpilih Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung, yang menegaskan pentingnya membangun kedaulatan pangan di ibu kota, terutama di tengah keterbatasan lahan dan meningkatnya kebutuhan pangan akibat urbanisasi.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini. Ketahanan pangan bukan hanya soal kecukupan bahan makanan, tetapi bagaimana memastikan akses pangan yang adil, merata, dan terjangkau bagi seluruh warga. Pemerintah Provinsi Jakarta siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan sistem pangan yang lebih kuat dan mandiri,” ungkapnya.

Selain itu, Pramono juga menekankan bahwa Food Station akan terus didorong untuk mengembangkan produk dan kerja sama strategis guna memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan.

Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menegaskan komitmen institusinya dalam menyediakan akses pembiayaan bagi petani, nelayan, distributor, dan pelaku usaha pangan. “Bank DKI siap mendukung digitalisasi dan inovasi dalam rantai pasok pangan agar lebih efisien dan transparan. Selain itu, kami juga akan berkolaborasi dengan sektor swasta dalam memperkuat infrastruktur distribusi dan penyimpanan pangan di Jakarta,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa diversifikasi pangan perlu menjadi agenda prioritas, agar masyarakat memiliki pilihan konsumsi yang lebih luas dan tidak bergantung pada satu komoditas saja.

Syaiful Bahari, pakar kebijakan pangan dan pengajar Universitas Sains Indonesia (USI), turut menyampaikan perspektif akademis dalam diskusi ini. Menurutnya, indeks kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari seberapa besar produksi dan konsumsi karbohidrat yang tersedia, sehingga sangat penting bagi Jakarta untuk tidak hanya menjadi kota konsumsi tetapi juga memiliki peran strategis dalam solusi ketahanan pangan nasional.

Ia mendorong agar regulasi Cadangan Pangan Daerah (CBPD) segera disusun dan diterapkan guna mengantisipasi krisis pangan serta memastikan ketersediaan stok pangan dalam kondisi normal maupun darurat. “Saatnya kita bergerak dari sekadar ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan,” tegasnya. Selain sektor pemerintahan dan industri, peran akademisi juga menjadi faktor penting dalam membangun sistem pangan yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Sains Indonesia, Dr. Ir. Endah Murtiana Sari, ST, MM, menyatakan kesiapannya untuk menjadikan USI sebagai mitra strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan Jakarta. Hal ini dibuktikan degan penandatanganan MoU kerjasama atra Jakarta Pangan Watch dengan Universitas Sains Indonesia dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Beliau menegaskan bahwa peran mahasiswa dan akademisi dalam riset, inovasi, serta pemberdayaan masyarakat akan menjadi bagian integral dalam implementasi program ini. “Universitas tidak hanya menjadi pusat keilmuan, tetapi juga harus hadir sebagai bagian dari solusi. Kami siap mengerahkan sumber daya akademik untuk mendukung kebijakan pangan yang lebih inklusif dan berbasis data,” ungkapnya.

Dengan keterlibatan aktif mahasiswa dalam penelitian, pendampingan komunitas petani perkotaan, dan pengembangan teknologi pangan, diharapkan upaya membangun ekosistem pangan Jakarta yang mandiri dan berkelanjutan dapat lebih cepat terwujud.

BACA JUGA: Pemerintah RI Fokus Jaga Inflasi dan Ketahanan Pangan 2025

Ketua Jakarta Pangan Watch, Lukman Hakim, menegaskan bahwa workshop ini bukan sekadar diskusi, tetapi menjadi langkah konkret dalam membangun ekosistem pangan yang lebih kuat dan inklusif. Seluruh narasumber, termasuk para direktur utama Food Station dan Bank DKI, akademisi, serta para pengamat kebijakan publik, sepakat untuk mengawal dan memonitoring ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan di Jakarta.

Dengan adanya dukungan dari semua pihak, harapannya kebijakan pangan Jakarta dapat berjalan secara efektif, inklusif, dan berpihak kepada masyarakat. “Hari ini kita tidak hanya berbicara soal pangan, tetapi bagaimana kita memastikan bahwa pangan menjadi bagian dari kesejahteraan warga Jakarta,” pungkasnya.

 

(Agus Irawan/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
korban longsor garut
Daftar Nama 4 Korban Tewas yang Tertimbun Longsor Cisewu Garut
pemakzulan gibran (2)
Muzani Tak Tahu Lanjutan dari Surat Pemkzulan Gibran
peredaran Narkoba bekasi
Polda Metro Jaya: Bekasi Jadi Pusat Peredaran Narkoba Terbesar
kdrt damkar sahroni
Kasus KDRT Dilaporkan ke Damkar, Sahroni Colek Polisi
Job Fair Ciamis 2025
BPS: Ada 23 Ribu Pengangguran di Ciamis, Job Fair 2025 Sediakan 1.150 Lowongan Kerja
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?

4

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

5

CEK FAKTA: Klaim Uang Haji Dipakai Jokowi 
Headline
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.