Polemik Wisuda Jenjang PAUD-SMA, Harus Diperhatikan Nadiem?

Penulis: Saepul

Polemik wisuda jenjang PAUD-SMA ilustrasi (Pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Beberapa waktu lalu, hangat perbincangan, desakan tentang penghapusan wisuda tingkat PAUD hingga SMA.

Keluhan ini pun tersampaikan langsung lewat kolom komentar Instagram Mendikbudristek, Nadiem Makarim.

“Assalamu’alaikum.. Tolong kebijakan Pak menteri tentang penomena Wisuda TK/PAUD. SD. SMP. SMA/SMK. yang biayanya bukan murah dan wajib dibayar. Sehingga memberatkan orangtua murid,” tulis akun @syafridacupid.

“Belum orangtua punya anak 2 atau 3 anak yg wisuda bersamaan. Setelah lulus dan masuk sekolah biaya lagi. Tolong kebijakan nya Pak. Jangan wisuda ini membuat orangtua terlilit hutang dan terancam anak putus sekolah,” lanjutnya.

Pemilik akun @arifin_olif juga menyampaikan keberatannya atas seremoni wisuda level PAUD-SMA tersebut.

Ia meminta Menteri Nadiem untuk menghapuskan kebijakan sekolah yang tak penting itu.

“Pak Nadiem, sekarang ini di kebanyakan sekolah dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA mengadakan wisuda untuk kelulusan, tolong Pak untuk mengambil kebijakan agar diberi larangan supaya tidak memberatkan biaya org tua karena didalam acara tsb org tua mengeluarkan uang untuk sewa toga, make up, sewa gedung, beli buket, dan lainnya sedangkan masih harus memikirkan biaya pendaftaran dan persiapan sekolah selanjutnya. besar harapan kami pak Nadiem mau membantu 🙏 terimakasih pak sebelumnya salam dari saya,” kata akun @arifin_olif.

BACA JUGA: Wisuda TK-SMA Ramai Dihujat, Sekolah di Kulonprogo Nekat Gelar Wisudaan

Haruskah Nadiem Makarim Menyikapi Fenomena ini?

Menurut Ketua Kampus Guru Cikal, Marsaria Primadona mengatakan, perayaan atau seremonial seperti itu memang tidaklah masalah.

Akan tetapi, harus lakukanlah dengan cara yang lebih baik. Beberapa anjuran aktivitas sebagai bentuk perayaan, yakni refleksi dan evaluasi diri.

“Itu sih sebenarnya yang lebih penting daripada perayaan graduation-graduation yang pakai toga, pakai jubah belaka. Jadinya hanya seremonial belaka, harusnya ada refleksinya, evaluasi diri, gimana untuk target selanjutnya, kayak gitu,” jelas Marsaria.

Pendidik yang akrab disapa Prima ini menuturkan, orang tua bisa langsung menyalurkan aspirasinya ke sekolah terkait, lalu kepada dinas pendidikan setempat.

Menteri Nadiem, kata Prima, perlu turu tangan, sebab tidak semua sekolah menyelenggarakan pesta kelulusan yang banyak dikeluhkan para orang tua.

“Urgensinya itu lebih banyak hal-hal lain dibanding ngurusin pesta kelulusan. Tapi wajar banget orang tua akhirnya minta menteri turun karena pasti tahu banget banyak sekolah yang enggak terbuka dengan masukan,” terang Pima.

“Kalau menurut saya sih sebelum ke Pak Menteri kan ada pertama sekolahnya, kedua dinas kabupatennya atau provinsinya. Gitu aja dulu yang diusahakan oleh orang tua murid,” Prima menambahkan.

Kelulusan Boleh Dirayakan

Prima melanjutkan, wisuda merupakan kegiatan sekolah dalam rangka merayakan hasil pembelajaran dan proses belajar murid. Meski begitu, ada saja sekolah yang merayakannya berlebihan.

“Misalnya TK aja graduation-nya harus beli toga lah, harus pakai baju yang pake toga lah, terus ada pemotretannya segala macam, terus jadi ada biaya tambahan dan itu tidak murah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, prima, bagi orang tua yang tak memiliki dana lebih pasti akan memprotes. Orang tua dengan finansial menengah ke bawah akan memprotes, karena karena harus membayar berbagai hal selain wisuda.

“Ini menuai protes karena dari kelas kecil udah dirayakannya berlebihan padahal kalau yang namanya lulus sekolah itu kan SMA aja ke kuliah,” katanya melansir Detik, Minggu (18/6/2023).

(Saepul)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bedah Buku Budaya Indramayu
Melestarikan Seni Tradisi Indramayu: Wayang Kulit, Berokan, Jaran Lumping
Supernova
Godzilla dan Kong Bersatu Lagi di Supernova!
LPSK dokter PPDS unpad
LPSK Lindungi Korban dan Saksi Kasus Pemerkosaan Dokter PPDS Unpad
Paula Verhoeven
Dituduh Istri Durhaka, Paula Verhoeven Bongkar Bukti dan Lawan Balik Demi Martabat!
korban KDRT Cirebon
Ibu-ibu Korban KDRT Dilatih Keterampilan Tata Boga di Cirebon
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University dan Yayasan Panrita Peduli Hadirkan Program "Guru Literat AI" untuk Aktivis Pendidikan Sulawesi Selatan

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Kunci Jawaban Perbedaan Gambar di Event Naruto x MLBB
Headline
Usai Konvoi Persib Bandung, Kawasan Kota Bandung Tetap Kinclong
Usai Konvoi Persib Bandung, Kawasan Kota Bandung Tetap Kinclong
Hari Raya Waisak 2025, Antrean Kendaraan dari Jakarta Mulai Padati Gerbang Tol Pasteur, Antrean Sekitar 1 Kilometer
Hari Raya Waisak 2025, Antrean Kendaraan dari Jakarta Mulai Padati Gerbang Tol Pasteur, Antrean Sekitar 1 Kilometer
Pemkot Bandung Bakal Awasi Pembuangan Sampah ke TPS Pasar Ciwastra
Pemkot Bandung Bakal Awasi Pembuangan Sampah ke TPS Pasar Ciwastra
manusia silver satpol pp
Gerombolan Manusia Silver Serang Satpol PP, Pukul Mundur Petugas!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.