BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seniman senior Heri Dono mengkritik pembatalan pameran karya Yos Suprapto di Galeri Nasional.
Dalam podcast di kanal YouTube Kuss Indarto, Heri Dono menilai pembatalan tersebut sebagai politisasi peristiwa seni, bukan karena kekhawatiran kurator terhadap muatan politis karya itu sendiri.
Heri Dono menganggap klaim pembredelan karya Yos Suprapto sebagai absurd. Lukisan-lukisan tersebut tetap dapat diakses dan dikomentari publik melalui media digital.
Ia menekankan bahwa pembredelan seharusnya mencegah karya seni beredar sama sekali.
Heri Dono mengapresiasi keputusan Suwarno Wisetrotomo, kurator pameran, yang mengundurkan diri. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan pertanggungjawaban intelektual kurator terhadap karya yang dipamerkan.
“Mengundurkan dirinya kurator merupakan sesuatu yang wajar karena dia mempertanggung jawabkan keintelektualan karya tersebut,”
Heri Dono melihat adanya politisasi dalam peristiwa ini. Ia menyoroti fakta bahwa pameran dibatalkan, namun lukisan-lukisan tersebut telah terjual.
BACA JUGA : Pameran Lukisan Yos Suprapto Dibatalkan, Bonnie Triyana: Pembatasan Kreasi Seniman!
Ia mempertanyakan bagaimana karya tersebut dapat dikoleksi tanpa melihat pameran secara langsung, mengingat pameran juga tersedia secara virtual.
Heri Dono juga menilai pameran karya Yos Suprapto, meskipun membahas isu tanah dan ketahanan pangan, kurang inovatif dan inventif dalam memberikan pembelajaran bagi masyarakat.
Ia menekankan pentingnya pertanggungjawaban artistik seniman dan peran kurator dalam menyeleksi karya yang menawarkan kebaruan dalam perkembangan seni rupa.
(Hafidah Rismayanti/Aak)