BANDUNG,TM.ID: Tanah amblas di pemukiman warga kampung Pasirkaliki, Sadangserang, Kota Bandung diduga akibat bocornya saluran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wening.
Tanah amblas sedalam 6 meter tersebut mengakibatkan dua rumah mengalami rusak berat.
“Jadi saluran air pecah, jadi menggerus tanah, jadi kopong. Amblas sekitar 6 meter,” kata Warga setempat, Opik (72) Senin (26/2/2024).
Opik mengatakan, air PDAM Tirta Wening sempat menyembur hingga ketinggian lima meter. Dugaan warga, kebocoran saluran air tersebut terjadi sudah lama hingga menggerus tanah yang berada di bawah pemukiman warga.
“Mungkin pecahnya udah lama, tapi ga kedengaran. Pas pecah nyembur tinggi. Kita tutup alirannya, tapi masih kedengaran, ternyata ada dua saluran (yang bocor),” ucapnya.
Saat ini, warga tengah melakukan gotong royong untuk menimbun lokasi tanah yang amblas. Kebocoran dari saluran pipa air telah ditangani oleh pihak PDAM Tirta Wening.
BACA JUGA: Darurat! Cekungan Bandung Terancam Krisis Air Akibat Alih Fungsi Lahan
“Sudah, sehari setelah kejadian udah langsung diperbaiki. Ini sekarang kita swadaya menimbun tanah,” ujarnya.
Opik menuturkan, tanah amblas di pemukiman warga tersebut terjadi pada Jumat 23 Februari 2024, sore. Sempat terdengar suara retakan di sekitar lokasi hingga berujung pada amblas tanah.
“Jam 17.30 kedengaran, kretek kretek, terus ada retakan, terus amblas, ini pagar bekas rumah saya ikut ke dalam,” pungkasnya.
Sebelumnya, tanah amblas terjadi di pemukiman warga Kampung Pasirkaliki Barat, Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Akibatnya, dua rumah warga mengalami kerusakan.
Ditempat yang sama, Aep Saepudin mengaku khawatir dengan adanya tanah amblas tersebut. Apalagi, pihaknya belum dapat memprediksi sejauh mana tanah labil di bawah pemukiman warga tersebut.
“Kalau ditanya khawatir pasti khawatir, karena kita tidak tau, apakah masih ada yang keropos atau bolong di bawah rumah-rumah ini,” katanya.
Sampai saat ini, warga masih bergotong royong untuk membenahi jalan agar bisa di lalui oleh masyarakat sekitar dan memerlukan puing-puing sisa bangunan untuk menjadi pondasi jalan yang amblas akibat bocornya saluran air tersebut.
(Rizky Iman/Aak)