JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga masih menjadi komponen pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di kaurtal II 2024 yang hanya sebesar 5,05 persen.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh.Edy Mahmud dikutip Senin (5/8/2024).
Edy Mahmud menjelaskan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal II 2024 hanya tumbuh 4,93 persen. Angka ini, kata Edy, masih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,yakni 2023 dan 2022 masing -masing sebesar 5,22 persen dan 5, 52 persen.
Dia menyampaiakn konsumsi rumah tangga tetap tumbuh positif,emski pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Konsumsi rumah tangga tetap tumbuh positif 4,93 persen,” jelasnya.
Dia menambahkan, terdapat subkomponen dari konsumsu rumah tangga, yakni pada komoditas pakaian, dan transportasi yang tumbuh tidak setinggi pertumbuhan tahun lalu.
“Jadi untuk sub kelompok atau komoditas pakain dan transportasi mengalami pertumbuhan yang meskipun positif ta[I tidak setinggi pertumbuhan tahun lalu,” terangnya.
Selain itu, kata dia, tercermin dari indeks pejualan ritel dan penjualan domestic sepeda motor yang melambat yang masing -masing sebesar 1,14 persen dan 4,21 persen year on year (yoy).
Ia mengungkapkan, perlambatan juga di sebabkan pergeseran Ramadan yang memengaruhi pola konsumsi masyarakar.Sehingga, konsumsi persiapan Idul Fitro sudah dilakukan di kuartal I 2024,terutama untuk makanan dan minuman.
BACA JUGA: Makin Pedas! BPS Catat Kenaikan Harga Cabai Rawit 1,36 Persen
Ramadan tahun lalu berada di bulan April kemudian tahun ini sebagaian besar ada di Maret tapi masih ada di April ini pergeseran,Ramadan juga mempengaruhi polanya”.Mungkin juga pakaian Sebagian sudah dilakukan triwulan I, jadi ada pergerseran momentum lebaran barangkali ada sedikit pengaruhnya terhadap konsumsi rumah tangga,” bebernya.
Perlu diketahui, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2024 tumbuh sebesar 5,05 persen secara tahunan (yoy). Dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Indonesia hingga kuartal II 2024 mencapai Rp 5,536,5 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) Rp 3,231 triliun.
(Agus Irawan/Usk)