JAKARTA,TM.ID: PT Pertamina menanggapi pernyataan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait tingginya harga tiket pesawat. Katanya hal itu terjadi karena biaya bahan bakar pesawat (avtur) yang mahal.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, harga jual avtur dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu harga minyak mentah dan kompleksitas distribusi di seluruh Indonesia.
“Harga jual avtur tidak hanya ditentukan dari harga minyak mentahnya saja, tetapi juga dari kompleksitas penyaluran,” kata Irto, dikutp Sabtu (10/2/2024).
BACA JUGA: ESDM Ungkap Tantangan Produksi Bioavtur RI, Termasuk Sertifikasi
Irto menjelaskan sebagai negara kepulauan, penyaluran avtur di Indonesia dinilai memiliki banyak tantangan tersendiri.
“Security of supply menjadi hal yang harus dipastikan, mengingat penyaluran avtur ke seluruh bandara hingga ke bandara perintis merupakan tantangan tersendiri,” bebernya.
Namun demikian, Pertamina menjami konsistensi dalam menjalankan kebijakan sesuai regulasi terkait formula Harga Dasar avtur.
Dia menegaskan, Pertaminan melalui Pertaminan Patra Niaga akan tetap menjaga kompetitivitas dengan menawatkan harga publikasi yang lebih dibandingkan dengan penyedia bahan bakar di Singapura.
“Prinsipnya kami menghargai hasil evaluasi dari KPPU,” terangnya.
Laporan Wartawan Jakarta : Agus Irawan/Masnur