BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kekalahan Persib Bandung atas Persijap Jepara rupanya memberi dampak luas terhadap penilaian publik pada geliat persaingan Super League 2025/26. Banyak dari mereka melihat, Persib Bandung akan kesulitan untuk menjaga gelar juaranya di musim ini.
Hal itu disebabkan permainan Persib yang masih berantakan, ditambah dengan melesatnya level kompetisi setelah melibatkan banyak pemain asing. Kekalahan atas Persijap juga dinilai menjadi bukti kurangnya kesiapan Persib menatap musim ini.
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menilai hal ini sebenarnya tak perlu ditanggapi secara berlebih. Pasalnya, ini bukan waktu yang tepat membicarakan gelar juara, mengingat pertandingan baru saja berjalan selama dua pekan.
Baca Juga:
“Kalian bisa lihat, liga menjadi lebih bagus tahun ini karena ada tujuh pemain asing (di lapangan) dan ini lebih banyak dari sebelumnya. Ini membuat kualitas liga meningkat,” imbuhnya.
Namun ia tak menampik, level kompetisi Super League memang jauh berbeda ketimbang sebelumnya. Pelatih asal Kroasia itu menerangkan, pertandingan di Super League terasa lebih sulit dimenangkan. Ini tandanya level kompetis mengalami peningkatan.
“Ini akan menjadi lebih sulit dari tahun lalu dan setiap tahunnya setiap tim merekrut pemain asing baru yang lebih baik. Itu kenapa liga meningkat,” jelas Bojan.
Belakangan ini, ia juga sempat mendengar bahwa Persija menjadi tim yang diunggulkan meraih gelar juara. Hal ini disebabkan penampilan impresif Persija yang menang dalam dua laga awal. Bahkan mereka juga terhindar dari kekalahan atas Malut United di pekan ini.
Bojan pun sepakat bahwa Persija bermain lebih apik dan mendapatkan lebih banyak poin ketimbang Persib. Akan tetapi catatan ini bukanlah sebuah garansi, karena Persib juga akan berusaha memperbaiki catatannya di sisa pertandingan musim ini.
“Mengenai Persija, lihat, mereka menunjukkan banyak hal yang bagus dan berada di puncak performa. Tapi kita akan lihat siapa yang menjadi juara di bulan Mei, bukan sekarang.” tutupnya.