BANDUNG,TEROPONMEDIA.ID — Teknologi Video Assistant Referee (VAR) mobile terparkir dengan aman pada laga Persib Bandung versus Bali United pada Sabtu, 18 Mei 2024 di Stadion si Jalak Harupat (SJH), Kab. Bandung. Namun keberadaan VAR Mobile justru menimbulkan tanya, mengingat VAR sempat diterpakan di Stadion SJH saat menggelar Piala Dunia U-17 lalu.
VAR mobile berwarna putih berada di Tower D Sfadion SJH dan sempat dijaga sangat ketat oleh pihak keamanan. Ada 6 layar monitor di dalamnya, termasuk perangkat komputer dan server yang nantinya dioprasikan oleh 3 wasit VAR yang ditujuk operator kompetisi.
Secara historis, VAR memang sudah digunakan FIFA di Stadion SJH dalam 14 pertandingan Piala Dunia U-17. Akan tetapi anehnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi justru tidak memanfaatkan fasilitas yang sudah digunakan FIFA sebelumnya dan memilih menggunakan VAR Mobile.
BACA JUGA: Persib vs Bali United, Teco Berharap Wasit VAR dan Wasit Lapangan Fair
Media and Public Relation Manager PT LIB, Hanif Marjuni mengungkapkan alasan utamanya ialah bahwa Persib sudah mendaftarkan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung untuk memfasilitasi teknologi tersebut. Sehingga, pihaknya akan lebih memprioritaskan venue yang sudah didaftarkan untuk menggunakan VAR.
Dengan perubahan venue ke Stadion SJH, maka perlu ada penyesuaian kembali, salah satunya jaminan keselamatan terhadap VAR Mobile. Ditambah lagi PT LIB akan memberi perhatian khusus kepada setiap venue yang sudah lebih dulu didaftarkan oleh masing-masing tim, termasuk Stadion GBLA.
“Karena kalau kita melihat selama ini Persib mendaftarkan timnya di GBLA, jadi ketika itu di ruangan yang diprioritaskan adalah VAR yang nantinya akan dipakai untuk jangka waktu yang lama. Karena untuk setting tiap sekali pemakaian itu butuh waktu yang lama dan juga ada jaminan keamanan dan perawatan, terus ada perhatian yang extra dari setiap klub ketika itu ditempatkan di satu stadion,” ujar Hanif kepada awak media.
Hanif menambahkan, PT LIB juga sudah memverifikasi 3 stadion untuk diterapkan VAR secara permanen. Ketiga stadion itu yakni Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali.
Sedangkan sisa venue lainnya, sementara ini akan dioptimalkan oleh VAR Mobile. Terlebih penerapan VAR permanen juga memerlukan waktu yang panjang karena harus memenuhi setiap detil aturan dari FIFA demi mengoptimalkan kinerja dari teknologi tersebut.
“Klub pasti mengajukan stadion yang akan digunakan, kebetulan dari tim kami ada tim khusus yang melakukan inspeksi secara keseluruhan terutama terkait khusus penggunaan VAR. Karena ruangan yang dibutuhkan itu bisa dikatakan kebutuhannya agak ribet dan detail, jarak kabel, kemudian bagaimana sudut pandang, memudahkan komunikasi, sampai dengan akses internet, komunikasi antara wasit di dalam seperti apa, itu semuanya diperhitungkan,” tutupnya.
(RF/Usk)