BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Puncak hujan meteor Geminid yang akan berlangsung pada malam 13 hingga 14 Desember, merupakan salah satu peristiwa langit yang paling ditunggu setiap akhir tahun.
Terkenal karena intensitasnya yang luar biasa, hujan meteor ini mampu menghadirkan hingga 120 meteor per jam di langit yang benar-benar gelap. Namun, tahun ini puncak hujan meteor Geminid bertepatan dengan fase bulan hampir purnama.
Cahaya bulan yang terang diperkirakan akan mengurangi visibilitas meteor-meteor yang lebih redup. Meski begitu, meteor yang lebih besar dan bercahaya terang masih dapat dinikmati, terutama jika langit cerah.
Asal Usul
Fenomena ini berasal dari debu yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon, sebuah objek yang memiliki orbit menyerupai komet. Asteroid ini membutuhkan waktu sekitar 1,4 tahun untuk menyelesaikan satu orbitnya mengelilingi Matahari.
Meteor-meteor dari hujan meteor Geminid terkenal dengan cahaya terang serta warna yang mencolok, biasanya kuning, dan pergerakannya yang cepat.
Pusat radiasi hujan meteor ini berada di konstelasi Gemini, yang terletak di langit belahan utara. Konstelasi ini mulai terlihat sejak pukul 10 malam waktu setempat, sehingga menjadi panduan bagi para pengamat yang ingin menyaksikan fenomena tersebut.
Tips Menyaksikan Hujan Meteor Geminid
Untuk menikmati pertunjukan meteor Geminid dengan maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Pilih Lokasi yang Tepat: Cari area yang jauh dari polusi cahaya kota dan memiliki langit gelap. Lokasi ini akan memberikan visibilitas terbaik.
- Atur Posisi: Hadapkan pandangan ke bagian langit yang paling gelap dengan punggung menghadap ke arah bulan untuk meminimalkan gangguan dari cahayanya.
- Persiapkan Diri: Gunakan pakaian hangat dan bawa minuman panas untuk menjaga kenyamanan, mengingat suhu malam yang cenderung dingin.
- Adaptasi Mata: Berikan waktu sekitar 30 menit bagi mata Anda untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan agar dapat melihat meteor dengan lebih jelas.
Bagi mereka yang tidak sempat menyaksikan puncaknya pada 13–14 Desember, jangan berkecil hati. Hujan meteor Geminid masih aktif hingga 24 Desember, sehingga ada banyak peluang untuk menikmati salah satu fenomena langit terbaik tahun ini.
Meteor yang Produktif dan Unik
Hujan meteor Geminid pertama kali tercatat pada pertengahan abad ke-19, dan kini terkenal sebagai salah satu yang paling produktif. Pada puncaknya, lebih dari 100 meteor per jam dapat terlihat melesat di langit.
Keunikan hujan meteor ini terletak pada asalnya. Tidak seperti kebanyakan hujan meteor lain yang berasal dari komet, Geminid berasal dari asteroid, yaitu 3200 Phaethon. Debu yang ditinggalkan asteroid ini menciptakan jejak indah di atmosfer, menghasilkan pertunjukan cahaya yang memukau.
Meskipun cahaya bulan hampir purnama sedikit mengurangi pengalaman visual, fenomena hujan meteor Geminid tetap menjadi tontonan yang memikat.
Dengan persiapan yang matang dan lokasi pengamatan yang tepat, Anda dapat menikmati keindahan alam ini dan menjadikannya momen yang tak terlupakan.
BACA JUGA: Rekomendasi Drama Dylan Wang, ada Meteor Garden!
Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk menyaksikan hujan meteor Geminid, salah satu keajaiban langit paling spektakuler di penghujung tahun.
(Virdiya/Usk)