Perbedaan Talasemia dan Anemia, Jangan Salah Kaprah!

talasemia anemia
Ilustrasi. (unair)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Dokter spesialis patologi klinik dari Kelompok Staf Medis Patologi Klinik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Reiva Wisdharilla Meidyandra mengatakan, talasemia atau thalasemia dan anemia defisiensi besi berbeda dari segi penyebabnya dan kesembuhan.

Reiva menjelaskan talasemia disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hemoglobin yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.

“Darah merah yang dibuat sama tubuh itu mudah pecah, makanya anemia, darahnya kurang. Darah itu gunanya untuk mengantar oksigen ke seluruh badan. Jadi, seluruh badan kekurangan darah kalau terkena talasemia,” kata Reiva di Jakarta, Jumat (03/11/2023).

Efek Anemia pada pasien talasemia 

Anemia menjadi alasan pasien talasemia biasanya memiliki wajah pucat, tubuh lemas, mudah sesak saat naik tangga, perut buncit terutama pada anak karena organnya membesar akibat eritrosit pecah di sana. Apabila sel darah merah orang dengan talasemia diperiksa di laboratorium, sambung Reiva, maka akan terlihat ukurannya kecil-kecil.

Reiva, lulusan patologi klinik Universitas Indonesia, mengumpamakan ukuran sel darah merah pada orang sehat sebesar jeruk, sementara pada pasien talasemia bisa berbeda-beda, misalnya ada yang sebesar anggur, tidak bulat dan ada yang pecah-pecah.

BACA JUGA: Tips Sembuh Dari Trauma Kasus Bullying, Jangan Menutup Diri!

Ukuran sel darah merah pada orang dengan anemia akibat defisiensi besi juga kecil seperti pasien talasemia. Hanya saja, penyebabnya bukan karena kelainan pada tubuh melainkan kekurangan bahan baku yakni zat besi.

Selain itu, apabila zat besi kemudian dipenuhi maka anemia bisa sembuh. Sementara talasemia sifatnya seumur hidup walaupun dilakukan transfusi terus menerus.

“Kalau zat besinya dipenuhi maka anemianya sembuh. Tapi, kalau thalsemia, walau tidak menular, dia penyakit bawaan. Jadi, sekalinya kena, seumur hidup. Karena seumur hidup, pengobatannya seumur hidup,” tutur Reiva.

Merujuk pada Kementerian Kesehatan, secara klinis ada tiga jenis talasemia, yakni talasemia mayor, talasemia intermedia, dan talasemia minor atau pembawa sifat.

Pasien talasemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup (dua hingga empat minggu sekali). Pasien talasemia intermedia membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak rutin.

Sementara pasien talasemia minor atau pembawa sifat secara klinis sehat, hidup seperti orang normal secara fisik dan mental, tidak bergejala dan tidak memerlukan transfusi darah.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Drama Melo Movie
Inilah Sinopsis dan Daftar Pemain Drama Melo Movie
cacing kremi pada anak-1
Waspada, Ini Makanan Penyebab Cacing Kremi Pada Anak!
denza d9
Teknologi Keselamatan Denza D9 Jempolan, dari Luar hingga ke Dalam
motor listrik adora
Motor Listrik Adora Bisa Bikin Maling Takut, Ini Rahasianya!
Nisya Ahmad
Heboh Foto Nisya Ahmad Dirangkul Pria Misterius, Benarkah Kuasa Hukumnya?
Berita Lainnya

1

Siswa KBB Tewas Saat Pertunjukan Teater, Pihak Sekolah Buka Suara

2

Link Live Streaming Persib Bandung Vs Madura United Selain Yalla Shoot

3

Vokalis Sukatani Novi Dipecat dari Profesi Guru, Gegara "Bayar Bayar Bayar"?

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Pasca Tewasnya Siswa SMK saat Pertunjukan Teater, IA ISBI KBB Siap Berikan Pendampingan
Headline
Banjir di Bandarlampung
Banjir di Bandar Lampung Genangi Puluhan Lokasi, 3 Orang Dilaporkan Meninggal
Persib Bandung dan Madura United Harus Puas Berbagi Angka
Persib Bandung dan Madura United Harus Puas Berbagi Angka
demo indonesia gelap-1
Demo 'Indonesia Gelap' Disorot Media Asing, Malaysia Hingga Italia!
lagu bayar bayar bayar
Diduga Intimidasi Band Sukatani, 4 Anggota Ditressiber Polda Jateng Diperiksa Propam!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.