BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Film Pabrik Gula tayang dengan dua versi berbeda, yang sesuai dengan klasifikasi usia penonton.
Rumah produksi MD Pictures menghadirkan versi Jam Kuning untuk usia 17+ dan versi Jam Merah atau Uncut yang diperuntukkan bagi penonton berusia 21 tahun ke atas.
Bedanya apa?
Menurut produser Manoj Punjabi, perbedaan utama kedua versi ini terletak pada cara penyajian cerita serta intensitas adegan horor.
Versi Jam Merah menghadirkan pengalaman menonton yang lebih mendalam dengan alur yang lebih jelas, serta tambahan elemen horor yang lebih eksplisit.
“Dua versi ini tetap memiliki inti cerita yang sama, tetapi ada beberapa elemen tambahan yang membuat storytelling lebih utuh dan menegangkan di versi Uncut,” ujar Manoj Punjabi.
Perbedaan Durasi dan Sensor
Meski selisih durasi antara kedua versi hanya sekitar satu menit, versi Jam Merah menampilkan adegan-adegan yang lebih intens dan dianggap terlalu menegangkan bagi penonton di bawah 21 tahun.
Oleh karena itu, Lembaga Sensor Film (LSF) memberikan klasifikasi yang berbeda untuk masing-masing versi guna menyesuaikan dengan batasan usia.
Penayangan Terbatas untuk Versi Uncut
Tak seperti versi Jam Kuning yang akan tayang di banyak bioskop dengan jam tayang yang fleksibel, versi Uncut hanya tersedia dalam slot pemutaran terbatas, yakni setelah pukul 20.00 di bioskop-bioskop tertentu.
Strategi ini dilakukan untuk menjaga pengalaman menonton yang lebih eksklusif bagi penonton dewasa.
BACA JUGA:
Alur Cerita dan Deretan Pemain
Film Pabrik Gula mengisahkan sekelompok buruh musiman yang bekerja di sebuah pabrik gula di Jawa Timur pada tahun 2003.
Dua tokoh utama, Fadhil dan Naning, mulai mengalami berbagai kejadian mistis setelah menetap di mes pekerja. Seiring waktu, Fadhil berusaha mengungkap misteri kelam yang tersembunyi di balik pabrik tersebut.
Dibintangi oleh Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Erika Carlina, Bukie B. Mansyur, dan sejumlah aktor lainnya, film ini tayang pada 31 Maret 2025, bertepatan dengan libur Lebaran.
Hadir dengan dua versi berbeda, penonton dapat memilih pengalaman menonton sesuai preferensi mereka—versi yang lebih ringan atau versi yang lebih intens dan mencekam.
(Kaje)