BANDUNG,TM.ID: Perajin tahu di Kota Bandung telah merasakan dampak kenaikan harga kacang kedelai yang kini menembus Rp12.800 dari semula Rp11.000 per kilogram.
Salah seorang perajin tahu Cibuntu, Basri Sodikin, memilih untuk stop produksi sementara waktu di tengah kondisi saat ini. Keputusan itu terpaksa diambil dari pada terus merugi.
“Mulai 1 November, saya sudah tidak produksi lagi. Dari pada terus nombok, lebih baik saya berhenti. Antara keuntungan, dan penghasilan sudah tidak seimbang,” kata Basri, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, kenaikan harga kacang kedelai di Kota Bandung telah terjadi sejak Agustus lalu. Kacang kedelai, berangsur-angsur naik Rp100 rupiah hingga saat ini di jual dengan harga Rp 12.800 per kilogram.
“Saya mencoba bertahan dengan memperkecil ukuran tahu. Tetapi karena produksinya sedikit, itu tidak mencukupi ongkos produksi. Di Agustus saya mencoba bertahan, dan akhirnya stop produksi,” ujarnya.
BACA JUGA: Satgas Pangan RI Rutinkan Cek Harga Jelang Idul Fitri 2023
Tak hanya itu, kata Basri, para pegawainya kini tengah bekerja di tempat produksi tahu Cibuntu yang masih bertahan di tengah situasi saat ini. Sementara dirinya, kini bekerja serabutan untuk menafkahi keluarga.
“Saya kerja serabutan, bisa menjadi kuli bangunan. Yang penting bisa menghidupi keluarga. Kalau pegawai, pindah ke orang lain yang usahanya masih bertahan. Ini banyak yang gulung tikar,” ucapnya.
Basri berharap adanya campur tangan pemerintah untuk memberi keberpihakan kepada perajin tahu seperti dirinya.
“Karena tanpa bantuan pemerintah, akan sangat sulit untuk kembali membuka usahanya,” imbuhnya.
(Rizky Iman/Budis)