BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan cairan dan mineral elektrolit dalam jumlah yang cukup besar, yang menyebabkan ketidakseimbangan.
Jika tidak segera diatasi, dehidrasi dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan cukup serius.
Agar Anda lebih waspada dan peduli akan kesehatan, perhatikan sejumlah bahaya dan risiko yang akan terjadi apabila kekurangan cairan, seperti di bawah ini.
Risiko Dehidrasi
Berikut beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat dehidrasi:
1. Kejang
Ketika tubuh kekurangan cairan, keseimbangan elektrolit, seperti kalium dan natrium, terganggu. Mineral ini berperan dalam menghantarkan sinyal listrik ke sel-sel tubuh yang mengendalikan otot.
Jika elektrolit tidak seimbang, otot dapat berkontraksi tanpa kendali, menyebabkan kejang dan, pada kasus yang parah, kehilangan kesadaran.
2. Hipotensi
Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah atau hipotensi. Kurangnya cairan menurunkan volume darah, sehingga jantung kesulitan memompa darah dengan optimal.
Akibatnya, tekanan darah turun dan memunculkan gejala seperti pusing, mual, lemas, serta pandangan kabur.
3. Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik merupakan komplikasi serius akibat dehidrasi yang tidak ditangani. Ketika tubuh kehilangan banyak darah dan oksigen tidak dapat terdistribusi ke organ vital seperti jantung, kondisi ini terjadi. Gejalanya termasuk denyut jantung yang cepat dan lemah serta pingsan.
4. Gangguan Ginjal
Dehidrasi berdampak negatif pada kesehatan ginjal dan saluran kemih, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, hingga gagal ginjal.
Cairan yang cukup diperlukan untuk membuang limbah dari dalam darah melalui urine. Saat cairan tubuh berkurang, ginjal kesulitan mengeluarkan urine, sehingga mineral menumpuk dan mengeras menjadi batu ginjal.
5. Alkalosis Metabolik
Kekurangan cairan dapat menyebabkan alkalosis metabolik, yaitu kondisi di mana tingkat keasaman darah sangat rendah (basa). Menurut StatPearls (2022), dehidrasi mengakibatkan penurunan ion hidrogen, sehingga darah menjadi lebih basa. Gejala alkalosis metabolik meliputi kram otot, kejang, mati rasa, dan gangguan irama jantung.
6. Masalah pada Otak
Dehidrasi juga berdampak pada fungsi otak, menyebabkan kebingungan, mudah marah, hingga delirium (halusinasi dan kegelisahan).
Studi dalam Annals of Nutrition and Metabolism (2017) menunjukkan bahwa kurangnya cairan mengganggu kinerja sel-sel otak, sehingga memengaruhi kondisi mental dan kemampuan berpikir.
7. Heatstroke
Heatstroke atau sengatan panas adalah kondisi serius akibat dehidrasi parah. Normalnya, tubuh berkeringat untuk menurunkan suhu.
Namun, dehidrasi berat membuat tubuh tak bisa berkeringat, sehingga suhu tubuh tetap tinggi selama 10–15 menit tanpa henti. Hal ini berpotensi menyebabkan kerusakan permanen, termasuk pembengkakan otak dan kerusakan organ vital lainnya.
BACA JUGA: Tips Olahraga Saat Puasa Tanpa Takut Dehidrasi!
Banyaknya risiko yang akan terjadi akibat kekurangan cairan atau dehidrasi, sebagai pengingat untuk tidak menganggap remeh, karena mempunyai potensi merusak fungsi organ tubuh.
(Virdiya/Aak)