BANDUNG,TM.ID: Shalat tarawih 23 rakaat dan 11 rakaat saat bulan Ramadhan sudah umum dilakukan umat muslim. Lalu, bagaimana hukum mengenai jumlah rakaat shalat tarawih 23 dan 11 rakaat ini?
Dikutip dari laman organisasi Islam Muhammadiyah, Shalat tarawih 23 rakaat, sekalipun sudah begitu memasyarakat, tetapi belum ditemukan tuntunan dari Rasulullah SAW.
Shalat tarawih menurut tuntunan Nabi SAW, adalah 11 rakaat yang terdiri dari 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. Shalat tarawih ini dikerjakan empat rakaat lalu salam tanpa tahiyyat awal, kemudian empat rakaat lalu salam, dan ditutup dengan shalat witir tiga rakaat, lalu salam.
Sepanjang penelitian Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, hadits-hadits yang menerangkan tentang shalat tarawih 23 rakaat adalah lemah atau dhaif.
“Shalat tarawih 23 rakaat, bahkan menurut Imam Malik 36 rakaat, adalah ijtihad ulama dan dipegang oleh sebahagian ulama atau hanya berpegang kepada hadits dla’if yang diperselisihkan oleh para ahli hadits,” demikian penjelasan Muhammadiyah.
BACA JUGA: Tarawih 23 Rakaat Lebih Afdal Ketimbang 11 Rakaat? Simak Penjelasannya
Muhammadiyah sesuai manhaj yang dipegangnya, dalam masalah shalat tarawih berpegang kepada hadits Nabi SAW riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu ‘anha. dan lain-lainnya yang shahih, tidak merujuk kepada pendapat ulama.
Di antara hadits-hadits itu antara lain:
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثاً … [رواه البخاري ومسلم] .
Artinya: “Dari Abi Salamah Ibnu Abdir-Rahman (dilaporkan) bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang bagaimana shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadan. Aisyah menjawab: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan shalat sunnat (tathawwu‘) di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya, kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat lagi tiga rakaat … “[HR. al-Bukhari dan Muslim].
Karena shalat tarawih itu ibadah mahdlah, maka harus ittiba’ kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan Imam asy-Syafi’i berkata: “Apabila hadits itu shahih, itulah pendapatku”
(Aak)