Pengamat: Tak ada Pekerjaan yang Aman dari Terkaman AI

pekerjaan
(web)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID : Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dinilai sebagai ancaman bagi semua pekerjaan, tak ada yang aman dari teknologi tersebut. Namun, hal itu bukan berarti AI bisa menggantikan peran manusia sepenuhnya.

Demikian dikatakan Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia Firman Kurniawan, Kamis (2/3/2023).

“Kata yang tepat untuk keadaan ini, tidak ada satu pun pekerjaan yang aman dari terkaman AI,” kata Firman.

Firman menuturkan, teknologi kecerdasan buatan saat ini kian perkasa. Terbaru, layanan chatbot besutan OpenAI bernama ChatGPT sukses menjadi sorotan lantaran bisa melakukan berbagai pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia.

Mulai dari membuat puisi, menyusun pidato, menulis, hingga menjelaskan sebuah operasi matematika. Keperkasaan baru ChatGPT dinilai telah menimbulkan kekhawatiran lantaran kemampuannya bisa menggantikan kerja manusia.

Bukan hanya kerja rutin, tetapi juga kerja yang membutuhkan emosi dan kreativitas, termasuk kerja-kerja yang baru hadir seiring maraknya teknologi digital.

Namun, menurut Firman, teknologi AI tidak mungkin akan sepenuhnya sempurna. Kualitas AI tidak mungkin lepas dari peran manusia.

Dia lalu mencontohkan tentang sebuah chatbot buatan Microsoft bernama Tay. Tay menjelma menjadi mesin yang rasis dan kasar lantaran dalam proses mencapai fungsinya, data yang diumpankan mengandung hal-hal buruk tersebut.

Berkaca dari hal itu, dapat diartikan bahwa kesempurnaan AI bergantung pada kehendak manusia.

Firman percaya bahwa manusia memiliki kualitas yang berbeda dari mesin berbasis AI. Kemampuan AI dapat menyajikan hasil dengan cepat, akurat, dan selalu rasional, namun tidak pernah mempunyai intuisi, inisiasi, emosi, atau sensitivitas terhadap budaya.

BACA JUGA: Ini Penyebab ChatGPT Berpotensi Diblokir di Indonesia

AI juga tidak mampu membedakan konteks. Teknologi tersebut mengerjakan pekerjaannya dengan cara yang sama, apapun keadaan ruang dan waktunya.

Sebagai contoh, AI pada kamera pengawas pelanggaran lalu lintas elektronik atau e-tilang tidak akan mampu membedakan antara mobil yang menerobos jalur Transjakarta lantaran mengantar penumpang darurat atau pelanggar yang menghindari kemacetan. Keduanya sama-sama akan dibaca sebagai pelanggaran.

“Justru kemampuan macam itulah yang jadi milik manusia. Membuat manusia mampu melakukan pertimbangan yang kontekstual,” kata dia.

Firman menambahkan bahwa AI berguna dalam organisasi yang bersifat rutin. AI tidak mengenal lelah. Dia akan tetap bekerja selama terus diumpan data. Keberadaannya dinilai sesuai untuk kerja dalam tugas-tugas tingkat rendah yang berulang, juga kerja yang telah tersistematisasi.

“Hal-hal macam ini kadang membuat manusia bosan melakukannya. Bahkan gagal menyelesaikannya. Jika demikian jelas perbedaannya, mengapa tidak memetakan peran saja, daripada terus khawatir,” ujar dia.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jamie-vardy-leicester-city-celebrates-966857523-4258622712
Usia Hanya Angka, Jamie Vardy Samai Rekor Cristiano Ronaldo
Lionel Messi
Lionel Messi Dikecam Usai Aksi Kontroversial Terhadap Penggemar Meksiko
Selancar di Pantai Indonesia
6 Pantai di Indonesia dengan Ombak Terbaik untuk Selancar
Kelenteng Welahan Jepara
5 Fakta Menarik Kelenteng Welahan di Jepara
Jenis papan selancar
Pemula Wajib Tahu! Ini 5 Jenis Papan Selancar Buat Hobi Surfing

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

P2MI: Penembakan WNI di Malaysia Tindakan Berlebihan

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Kesulitan Akses SATUSEHAT Mobile, Cek Aplikasi Versi Terbaru!

5

Agung Yansusan Tegaskan Stop Normalisasi Pakaian Seksi di Tempat Umum
Headline
Radja Nainggolan Kokain
Pemain Keturunan Indonesia Radja Nainggolan Terjerat Kasus Kokain, Diringkus Polisi Belgia!
034383500_1436196449-Emilia_Contessa
Legenda Musik Indonesia Emilia Contessa Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun
Aksi Pemain Persib di Fashion Show Rawtype Riot
Aksi Pemain Persib di Fashion Show Rawtype Riot
Peringati Isra Miraj dan Harlah ke 90
Peringati Isra Miraj dan Harlah ke 90, Al Ittihadiyah Bentuk Pemuda Jadi Calon Pemimpin Melalui Pengembangan Masjid di Indonesia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.