Pengamat: Tak ada Pekerjaan yang Aman dari Terkaman AI

Penulis: Budi

pekerjaan
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID : Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dinilai sebagai ancaman bagi semua pekerjaan, tak ada yang aman dari teknologi tersebut. Namun, hal itu bukan berarti AI bisa menggantikan peran manusia sepenuhnya.

Demikian dikatakan Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia Firman Kurniawan, Kamis (2/3/2023).

“Kata yang tepat untuk keadaan ini, tidak ada satu pun pekerjaan yang aman dari terkaman AI,” kata Firman.

Firman menuturkan, teknologi kecerdasan buatan saat ini kian perkasa. Terbaru, layanan chatbot besutan OpenAI bernama ChatGPT sukses menjadi sorotan lantaran bisa melakukan berbagai pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia.

Mulai dari membuat puisi, menyusun pidato, menulis, hingga menjelaskan sebuah operasi matematika. Keperkasaan baru ChatGPT dinilai telah menimbulkan kekhawatiran lantaran kemampuannya bisa menggantikan kerja manusia.

Bukan hanya kerja rutin, tetapi juga kerja yang membutuhkan emosi dan kreativitas, termasuk kerja-kerja yang baru hadir seiring maraknya teknologi digital.

Namun, menurut Firman, teknologi AI tidak mungkin akan sepenuhnya sempurna. Kualitas AI tidak mungkin lepas dari peran manusia.

Dia lalu mencontohkan tentang sebuah chatbot buatan Microsoft bernama Tay. Tay menjelma menjadi mesin yang rasis dan kasar lantaran dalam proses mencapai fungsinya, data yang diumpankan mengandung hal-hal buruk tersebut.

Berkaca dari hal itu, dapat diartikan bahwa kesempurnaan AI bergantung pada kehendak manusia.

Firman percaya bahwa manusia memiliki kualitas yang berbeda dari mesin berbasis AI. Kemampuan AI dapat menyajikan hasil dengan cepat, akurat, dan selalu rasional, namun tidak pernah mempunyai intuisi, inisiasi, emosi, atau sensitivitas terhadap budaya.

BACA JUGA: Ini Penyebab ChatGPT Berpotensi Diblokir di Indonesia

AI juga tidak mampu membedakan konteks. Teknologi tersebut mengerjakan pekerjaannya dengan cara yang sama, apapun keadaan ruang dan waktunya.

Sebagai contoh, AI pada kamera pengawas pelanggaran lalu lintas elektronik atau e-tilang tidak akan mampu membedakan antara mobil yang menerobos jalur Transjakarta lantaran mengantar penumpang darurat atau pelanggar yang menghindari kemacetan. Keduanya sama-sama akan dibaca sebagai pelanggaran.

“Justru kemampuan macam itulah yang jadi milik manusia. Membuat manusia mampu melakukan pertimbangan yang kontekstual,” kata dia.

Firman menambahkan bahwa AI berguna dalam organisasi yang bersifat rutin. AI tidak mengenal lelah. Dia akan tetap bekerja selama terus diumpan data. Keberadaannya dinilai sesuai untuk kerja dalam tugas-tugas tingkat rendah yang berulang, juga kerja yang telah tersistematisasi.

“Hal-hal macam ini kadang membuat manusia bosan melakukannya. Bahkan gagal menyelesaikannya. Jika demikian jelas perbedaannya, mengapa tidak memetakan peran saja, daripada terus khawatir,” ujar dia.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Piala Presiden 2025
30 Pemain Resmi Masuk Skuad Liga Indonesia All Star untuk Piala Presiden 2025
Garnacho
Garnacho Picu Kontroversi Usai Pakai Jersey Aston Villa, Masa Depan di MU Makin Suram
Tiga ABK Bebas dari Penahanan Malaysia, KJRI Johor Turun Tangan
Tiga ABK Bebas dari Penahanan Malaysia, KJRI Johor Turun Tangan
Ronaldo
Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Mahasiswa Unair
Minyak Jelantah Disulap Jadi Pelapis Pintar, Mahasiswa UNAIR Sabet Juara Nasional
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!
Headline
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.