JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Pengamat politik Insan Praditya, menilai bahwa perseteruan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi rival abadi.
Pandangan Insan ini berdasarkan pada kasus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang pada saat itu SBY dianggap mengkhianati Megawati karena maju dalam Pilpres 2004 dan mengalahkan Megawati.
“Megawati dan Jokowi akan menjadi musuh abadi. Hal ini dapat kita lihat dari kasus SBY yang merupakan mantan Menkopolkam Megawati yang dianggap mengkhianati Megawati karena maju dalam Pilpres 2004 dan mengalahkan Megawati. Kita dapat lihat bahwa setelah 20 tahun berlalu, Megawati tak kunjung bertegur sapa dengan SBY,” kata Insan Praditya kepada Teropongmedia.id, Kamis (30/5/2024).
Insan menyebut, pada Jokowi kondisinya jauh lebih parah karena Jokowi sebagai kader PDIP dan perlawanannya kepada Megawati melalui dukungan kepada Prabowo-Gibran di pilpres 2024.
“Pada Jokowi kondisinya jauh lebih parah, karena Jokowi merupakan kader PDIP dan perlawanannya kepada Megawati hampir memecah belah partai. Kita tahu selain anak dan menantu Jokowi, ” jelas Insan.
Tak hanya itu, kata dia, dampak perlawanan Jokowi juga membuat sejumlah elit PDIP ikut membangkang kepada Megawati dan meninggalkan PDIP.
BACA JUGA: Megawati Sebut Reformasi Lahir Untuk Wujudkan Hukum yang Demokrasi
“Sejumlah elit PDIP juga ramai membangkang kepada Megawati dan meninggalkan PDIP,” ucapnya.
Menurut dia, jika melihat kondisi tersebut, maka Megawati dan Jokowi akan menjadi seteru abadi.
“Melihat kondisi ini, tampaknya Megawati dan Jokowi akan menjadi seteru abadi,” ungkapnya.
(Agus Irawan/Usk)