BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Aksi perpeloncoan atau bullying yang tidak jarang terjadi menimpa siswa sekolah, saat ini menjadi sorotan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Hal tersebut digemborkan sebab menjelang momen penerimaan siswa sekolah baru.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati menyebut, upaya pencegahan tersebut sudah dilakukan terhadap sebanyak 30 sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bandung. Sejauh ini baru berjalan pada empat kelas.
“Nanti berjalan 26 kelas lagi termasuk nanti ada 2 pesantren. Nanti sekolah ada layanan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kaya Uum Sumiati, Sabtu (25/5/2024).
“Nah, materi di dalamnya itu salah satunya ada terkait dengan bullying, pencegahan bullying dan sebagainya. Kami sudah buka program kemarin,” tambahnya
Uum memastikan, program yang bakal berlangsung itu mulai dari bulan ini. Target pihaknya menyelesaikan program anti bullying tersebut rampung dan dapat menjangkau seluruh sekolah di Kota Bandung.
“Nantinya menurunkan tim ke sekolah-sekolah. Satu kelas itu 50 orang. Itu terdiri dari pengurus OSIS, perwakilan dari anak-anak sekolah, anak didik. Termasuk di dalamnya adalah guru BK dan komunitas di Satuan Pendidikan dan anggota TPPK,” ujarnya
BACA JUGA: Kasus Bullying Makin Marak, Dede Yusuf Desak Kemendikbud Pertahankan Eskul Pramuka!
Selain itu, Uum menjelaskan, sementara untuk saat ini pihaknya harus membentuk satuan TPPK di setiap sekolah. Setelahnya, koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan meminta DP3A dapat diikutsertakan dalam kegiatan tersebut.
“Jadi pengawasannya melalui permantauan dan koordinasi dengan dinas pendidikan,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)